Selasa 19 Dec 2017 14:27 WIB

2019, Hujan Meteor Buatan Hiasi Langit Jepang

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Winda Destiana Putri
Hujan meteor buatan (ilustrasi).
Foto: ist
Hujan meteor buatan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perusahaan rintisan asal Jepang, Ale, tengah menyiapkan pertunjukan hujan meteor buatan yang akan ditampilkan di langit malam. Pertunjukan bintang jatuh yang diklaim sebagai inovasi pertama di dunia itu akan terlihat dari Hiroshima pada 2019.

Ale yang berbasis di Tokyo akan menggunakan semacam satelit untuk membuat bintang jatuh aneka warna. Satelit melepaskan lusinan bola khusus bernama pellet yang akan terbakar setelah mencapai atmosfer Bumi dan bertahan hingga 10 detik.

Gagasan satelit dan pellet pertama kali diumumkan Ale pada 2015. Bola-bola seukuran kacang polong itu terbuat dari formula kimia rahasia yang menyebabkannya bisa bersinar terang usai gesekan dengan kecepatan hingga delapan kilometer per detik.

Perusahaan menginformasikan, pertunjukan bisa terlihat sejauh 100 kilometer dari segala arah. Namun, pendiri Ale yaitu ilmuwan perempuan Dr Lena Okajima, mengatakan biaya pertunjukan tidak murah, sekitar satu juta yen (Rp 120 jutaan) untuk satu bintang jatuh.

Lewat proyek Shooting Star Challenge, perusahaan merencanakan uji peluncuran satelit berisi 300 sampai 400 pellet ke orbit 500 km di atas Australia, bekerja sama dengan Nihon University. Dari sana, "bintang jatuh" membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk terlihat dari area Setouchi, Hiroshima.

Okajima menyampaikan, setiap 'bintang' akan benar-benar hancur sebelum mendekati tanah. Ia berharap pertunjukan artifisial yang bisa dikombinasikan dengan pesta itu nantinya akan siap untuk ajang olahraga internasional Olimpiade 2020 yang mendapuk Tokyo sebagai tuan rumah.

"Ini memang buatan tapi saya ingin membuatnya benar-benar mengesankan. Menyulap langit menjadi layar adalah proyek terbesar dalam hiburan. Ini adalah pertunjukan ruang angkasa," kata Okajima, dikutip dari laman Daily Mail.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement