REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- NASA dijadwalkan meluncurkan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) pada Senin (16/4) malam waktu setempat. Peluncuran ini menandai babak baru dalam pencarian planet-planet yang berpotensi bisa dihuni manusia di alam semesta.
Aljazirah melaporkan TESS mengemban misi untuk menganalisa ribuan planet baru di jagat raya. Ilmuwan di NASA menjelaskan TESS diprediksi menemukan 50 planet baru seukuran bumi dan 20 ribu exoplanet yang ukurannya lebih besar dari planet terbesar keempat Neptunus. Exoplanet adalah planet-planet yang punya orbit bintang selain matahari.
TESS akan diluncurkan ke luar angkasa pada pukul 10.30 waktu setempat di stasiun Cape Canaveral Florida. Butuh waktu dua pekan bagi satelit ini untuk bisa mencapai orbitnya. Diperkirakan posisi TESS akan lebih dekat ke bulan daripada bumi.
Setelah dua bulan uji coba dan penyesuaian sistem, TESS akan memulai misi dua tahunnya untuk mengeksplorasi 200 bintang demi menemukan exoplanet. NASA menyakini berdasarkan cahaya yang dipancarkan bintang-bintang, satelit bisa menemukan ribuan planet baru.
Dengan mengombinasikan data yang didapat dari teleskop di bumi, para ilmuwan akan menghitung asal usul dan massa planet-planet baru tersebut. TESS yang menelan biaya 200 juta dolar AS ini akan meneruskan kerja teleskop Kepler yang telah menemukan 2.300 exoplanet.
TESS juga akan meneliti langit hingga seluas 85 persen. Luasan ini 350 kali lebih besar daripada yang dilakukan oleh teleskop Kepler yang punya misi serupa TESS. Satelit baru tersebut juga akan lebih dekat dengan bintang-bintang dengan jarak sekitar 30 sampai 300 tahun cahaya. Sebelumnya Kepler meneliti dengan jarak yang lebih jauh yakni 300 sampai tiga ribu tahun cahaya.
Planet-planet yang ditemukan TESS nantinya akan diteliti lebih lanjut oleh para ilmuwan yang ada di bumi. Teleskop terbaik James Webb rencananya akan mulai dioperasikan pada 2020 dan meneruskan kinerja TESS. Berdasarkan data yang dihimpun Kepler, galaksi berpotensi memiliki 10 miliar planet yang bisa dihuni makhluk hidup. Ilmuwan memprediksi ada sekitar 100 milyar galaksi yang ada di jagat raya.