REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Para ilmuwan dari seluruh dunia berkumpul di Prancis, Jumat (16/11), untuk memutuskan nasib satuan pengukuran yang kita kenal dengan sebutan kilogram. Seperti dilansir di ABC.net, selama hampir 130 tahun, kilogram dipakai untuk mengukur sesuatu didasarkan pada sebongkah logam yang disebut Big K.
Perwakilan dari 60 negara, termasuk Australia, akan memberikan suara pada proposal untuk mendefinisikan kembali unit pengukuran ini menggunakan fisika murni yang tidak tercampur. Rencana penggantian kilogram disebut-sebut agar turut mengikuti perkembangan teknologi saat ini dan di masa depan.
"Ada mimpi selama lebih dari beberapa ratus tahun untuk menghubungkan unit pengukuran kami dengan sifat dasar alam. Anda ingin sistem pengukuran Anda menjadi yang terbaik dan paling stabil," ungkapnya.
CEO National Measurement Institute Warrington mengakui menggunakan laser dan kecepatan cahaya untuk mengukur meteran, tetapi kilogram masih merupakan artefak abad ke-19.
Sejarah kilogram
Warrington menjelaskan, jika kembali pada abad ke-18, satu kilogram setara dengan volume air tertentu. Tetapi pada 1889, pengukuran itu diganti dengan silinder platinum dan iridium yang dikenal sebagai kilogram prototipe internasional (IKP) atau Big K.
Big K yang asli disediakan di di Pavillon de Breteuil, Saint-Cloud, dekat Paris. Sebuah tabung logam ada di dalam dua stoples kaca. Itu merupakan replika kilogram prototipe internasional di Paris, Prancis. Ada enam replika lainnya di lemari besi yang sama di seluruh dunia.
"Pada saat yang sama dibuat, ada banyak salinan dibuat. Kami memiliki salinan nomor 44," kata Warrington.
Seiring waktu, ada drift lambat antara Big K dan salinannya. Dia mengaku hanya berbicara mikrogram. Dia tidak mengkhawatirkan pengukuran kilogram bermasalah untuk kehidupan sehari-hari, namun hanya menginginkan agar satuan kilogram menjadi lebih baik.
Jadi apa yang akan berubah?
Alih-alih menggunakan Big K sebagai tolok ukur, para ilmuwan mengusulkan menggunakan salah satu hukum dasar alam yang dikenal sebagai konstanta Planck untuk mengukur satu kilogram. Konstanta Planck adalah jumlah energi yang dilepaskan dalam cahaya ketika atom melompat. Fisikawan Tim Bedding dari Sydney University mengatakan panitia akan menentukan nilai konstanta Planck menjadi angka tertentu.
Angka itu sekarang akan tepat 6.62607015 x 10^-34 Joule detik. Oleh karena itu, tim peneliti akan menggunakannya untuk menentukan kilogram
Keseimbangan Kibble menggunakan mekanika kuantum untuk menentukan ukuran berat suatu objek dengan presisi. (J. L Lee/NIST)
Para ilmuwan akan menggunakan instrumen elektromagnetik yang sensitif yang dikenal sebagai keseimbangan Kibble. Pada dasarnya, ini adalah pengukuran yang sangat tepat tentang berapa banyak listrik yang diperlukan untuk dijalankan melalui kawat untuk mendukung massa suatu objek.
"Ini sangat mahal, jadi orang-orang tidak hanya akan memiliki keseimbangan Kibble di sekitar, tetapi intinya adalah pengukuran ini lebih dapat diandalkan dan akan bertahan lebih lama daripada bongkahan material.
"Saya pikir itu cukup menarik pada dasarnya mereka mengatakan kami percaya hukum fisika begitu banyak sehingga kami bersedia mendefinisikan kilogram dalam hal eksperimen fisika," katanya.