Senin 18 Feb 2019 09:40 WIB

Mati di Mars, Begini Perkiraan Kondisi Robot Opportunity

Robot kecil berpanel surya itu tampaknya kehabisan daya baterai.

Rep: Santi Sopia/ Red: Ani Nursalikah
NASA mengirimkan kendaraan kedua bernama Opportunity, untuk mengeksplorasi Mars dan mencari tanda-tanda adanya air, pada 25 Januari 2004.
Foto: RT
NASA mengirimkan kendaraan kedua bernama Opportunity, untuk mengeksplorasi Mars dan mencari tanda-tanda adanya air, pada 25 Januari 2004.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Robot Opportunity atau akrab disebut Oppy milik NASA dilaporkan mati di Mars akibat terjangan badai debu di planet merah tersebut. Robot kecil berpanel surya itu tampaknya kehabisan daya baterai selama badai debu 2018 yang dahsyat.

Setelah satu upaya terakhir menghubungi Oppy, NASA menyimpulkan pada 13 Februari sang robot penjelajah sudah tidak ada lagi. Kini timbul pertanyaan, apa yang akan terjadi pada tubuh Oppy selanjutnya?

Baca Juga

Banyak artefak buatan manusia tidak akan bertahan lama di luar biosfer pelindungnya. Tesla Roadster milik Elon Musk yang diluncurkan ke luar angkasa, misalnya, tahun lalu  robot tersebut hancur oleh radiasi matahari. Tesla Roadsters memiliki banyak serat organik dan plastik di tubuhnya. Lalu bagaimana dengan Oppy?

Seorang profesor ilmu planet di University of Tennessee, Knoxville dan anggota tim Opportunity, Jeff Moersch mengatakan Oppy juga memiliki beberapa potongan plastik yang pada akhirnya mungkin akan rusak di bawah sinar matahari. Tubunya pasti dalam kondisi sangat berdebu saat ini.

Itu dengan asumsi para astronaut berhasil mencapai Mars dalam waktu yang relatif dekat, misalnya satu atau dua abad mendatang. Selama periode yang jauh lebih lama, kata Moersch, debu akan mengendap pada robot.

photo
NASA membagikan foto yang dikomposisi dari beberapa gambar. Foto memperlihatkan InSight di permukaan Mars. InSight menggunakan lengan robotik yang panjang untuk mengambil gambar-gambar tersebut.

Oppy berfungsi selama itu terjadi karena angin Mars yang biasa cenderung secara rutin meniup debu dari tubuhnya. Tetapi dalam periode yang lebih lama, masih diragukan apakah Oppy bisa bersih dari debu atau sebaliknya.

"Aku ragu itu akan berakhir terkubur di gundukan debu," katanya, dilansir Live Science.

Bagaimana dengan jutaan tahun di masa depan? Di bumi, apa pun yang berusia tua dan mati serta diam di satu tempat di permukaan, akan cenderung berakhir di bawah tanah. Tapi itu berkat efek dari air dan lempeng tektonik, faktor yang tidak ada di Mars.

Karenanya, jika robot Oppy dibiarkan di Mars, seseorang yang mendarat di sana jutaan dan jutaan tahun dari sekarang akan menemukan robot di suatu tempat dalam catatan batuan, seperti bagaimana para paleontolog menemukan fosil dinosaurus di Bumi.

Tetapi NASA berharap untuk mengirim manusia ke Mars suatu hari nanti. Dan ada mimpi membangun semacam pemukiman manusia di sana.

Steve Squyres, seorang profesor astronomi di Cornell University di Ithaca, New York, dan kepala misi sains Opportunity, menjelaskan NASA tidak berencana membawa kembali Oppy kembali ke Bumi. "Mengapa kita menghabiskan uang membawa materi kembali dari Mars ketika kita sudah tahu persis apa yang terbuat dari itu?" kata Squyres saat konferensi pers.

Sedangkan Moersch menambahkan, ketika manusia benar-benar menetap di Mars, itu tidak masuk akal untuk membayangkan mereka mungkin berusaha untuk memulihkan dan melestarikan Oppy kembali. Mungkin Oppy bisa berakhir di museum, atau wilayah yang dieksplorasi oleh robot mungkin berakhir sebagai taman nasional.

Tentu saja, jika manusia tidak pernah sampai di sana, Oppy mungkin tidak berhasil masuk ke dalam catatan fosil sama sekali. Kemungkinan lain, dalam jutaan tahun, sebuah meteor dapat secara langsung menghancurkannya menjadi berkeping-keping.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement