REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- JAKARTA -- Serpihan plastik dalam ukuran teramat kecil bisa ditemukan di dalam makanan maupun minuman dan bahkan udara. Berdasarkan penelitian terbaru yang dimuat dalam jurnal Environmental Science and Technology, rata-rata orang Amerika mengonsumsi lebih dari 70 ribu partikel mikroplastik per tahun.
Meski angka 70 ribu partikel kesannya sangat banyak, ilmuwan menilai jumlah mikroplastik yang dikonsumsi kemungkinan malah jauh lebih banyak dari angka tersebut. Mengonsumsi mikroplastik bisa terjadi tanpa disadari siapapun.
Besar atau kecilnya mikroplastik yang dikonsumsi oleh seseorang sangat bergantung pada pemilihan produk makanan hingga minuman yang dikonsumsi. Semakin banyak keterlibatan plastik dalam proses maupun pengemasan suatu produk, semakin tinggi kemungkinan ada mikroplastik yang akan masuk ke dalam tubuh setelah mengonsumsi produk tersebut.
Produk yang dimaksud, menurut tim peneliti, termasuk produk air kemasan. Tim peneliti mencontohkan, seseorang yang hanya meminum air botol kemasan setiap hari bisa tanpa sadar mengonsumsi 90 ribu mikroplastik per tahun.
Di sisi lain, orang-orang yang terbiasa minum air dari keran air minum hanya mengonsumsi sekitar empat ribu mikroplastik per tahun. Oleh karena itu, pemilihan produk makanan dan minuman sangat memengaruhi konsumsi mikroplastik seseorang.
"Pilihan sederhana dapat mengubah paparan Anda terhadap plastik secara drastis," ungkap ketua tim peneliti Kieran Cox seperti dilansir Health24.
Mikroplastik memiliki ukuran yang sangat kecil, dengan diameter kurang dari 130 mikron. Sebagai perbandingan, rambut manusia memiliki diameter sekitar 50 mikron.
Hingga saat ini, tim peneliti belum dapat menilai seberapa besar bahaya yang dapat ditimbulkan mikroplastik di dalam tubuh. Tim peneliti menilai bahaya yang ditimbulkan dari mikroplastik mungkin hanya bahaya kecil.
"Tapi saya pikir ada kemungkinan bahayanya bisa meluas," kata ketua ilmu kedokteran lingkungan dan okupasi dari Northwell Health Dr Kenneth Spaeth.
Menurut Spaeth, belum ada banyak data terkait pengaruh mikroplastik terhadap tubuh dan kesehatan manusia. Akan tetapi, ada kemungkinan beberapa partikel di dalam mikroplastik bocor keluar ketika mikroplastik masuk ke dalam tubuh manusia. Bila mengendap di dalam tubuh, partikel-partikel dari plastik ini dapat memunculkan respons sistem imun dan kerusakan selular.
"Ketika berada di paru-paru, bergantung ukurannya, partikel tersebut bisa masuk ke dalam sirkulasi darah dan pergi kemana saja di dalam tubuh. Studi ini menunjukkan ada akumulasi dari partikel ini yang cukup besar," jelas Spaeth.