REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Kamis (10/10) lalu, Mesir meluncurkan dua penemuan arkeologi di Luxor. Salah satunya adalah penemuan zona industri di Lembah Barat kota selatan, yang dikenal sebagai ‘Valley of The Monkeys’ atau Lembah Monyet.
Kementerian Purbakala Mesir mengungkapkan, para arkeolog Mesir menemukan 30 bengkel di kawasan industri tersebut. Kawasan industri ini diperkirakan berusia 3.500 tahun.
“Daerah itu terdiri dari rumah-rumah untuk penyimpanan dan pembersihan furnitur, penguburan barang-barang tembikar yang berasal dari Dinasti 18,” kata pimpinan tim penggalian, Zahi Hawass, dalam sebuah pernyataan.
Tim telah bekerja di Lembah Monyet, yang terletak di tepi barat Sungai Nil Luxor, sejak 2017. Area manufaktur berisi benda-benda terpotong dan tangki penyimpanan air yang digunakan oleh para pekerja.
Di antara para arkeolog ada yang menemukan cincin scarab, ratusan manik-manik dan benda-benda berbahan emas. Benda-benda ini digunakan untuk menghiasi peti mati kerajaan.
Tim juga menemukan sebuah makam di Lembah Timur Luxor, juga dikenal sebagai Lembah Para Raja. Lembah Timur berisi makam kerajaan yang terkenal. “Kami menemukan alat yang digunakan orang Mesir kuno untuk membangun sebuah makam kerajaan,” kata Hawass.
Penemuan ini adalah penemuan terbaru dari serangkaian penemuan besar peninggalan kuno, dan diharapkan Mesir akan menghidupkan kembali bisnis wisata yang telah dilanda ketidakstabilan politik.