REPUBLIKA.CO.ID, CARINS—Pemijahan massal karang di Great Barrier Reef Australia telah dimulai. Ahli biologi kelautan setempat mengungkapkan acara tahunan itu bisa menjadi acara terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Sistem terumbu karang terbesar di dunia ini menjadi ramai setahun sekali karena pelepasan massal sel telur dan sperma karang yang disinkronkan untuk meningkatkan peluang pembuahan. Ahli biologi kelautan Pablo Cogollos dari operator tur yang bermarkas di Cairns Sunlover Reef Cruises mengatakan malam pertama pemijahan di 2019 ini memiliki tanda positif untuk ekosistem yang terancam.
“Ada tiga kali volume telur dan sperma dibandingkan tahun lalu. Ketika karang lunak muncul empat malam setelah bulan purnama dan itu dianggap sebagai pemijahan karang terbaik dalam lima tahun,” kata Cogollos, seperti yang dilansir dari Malay Mail, Senin (18/11).
Keajaiban alam hanya setahun sekali dalam kondisi tertentu setelah bulan purnama ketika suhu air berkisar antara 27 hingga 28 Celcius. Karang lunak adalah yang pertama dilepaskan, diikuti oleh karang keras, dalam proses yang biasanya berlangsung antara 48 dan 72 jam.
Karang di sepanjang petak besar 2.300 kilometer itu mati karena naiknya suhu laut yang terkait dengan perubahan iklim. Matinya karang ini meninggalkan sisa-sisa kerangka dalam proses yang dikenal sebagai pemutihan karang.
Terumbu karang mengalami pemutihan selama dua tahun berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 2016 dan 2017. Ini meningkatkan kekhawatiran kemungkinan telah mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Tahun lalu para ilmuwan meluncurkan proyek untuk memanen telur dan sperma karang selama pemijahan. Mereka berencana menumbuhkan larva karang dan menggunakannya untuk meregenerasi daerah karang yang rusak parah.