REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jepang sedang menjadwalkan peluncuran satelit kecilnya pada Jumat mendatang. Pendorong Electron Lab Rocket miliknya, digadang-gadang akan melepaskan ratusan palet langit berwarna warni sehingga menciptakan kesan hujan meteor buatan.
Satelit tersebut dibangun dan dimiliki oleh Astro Live Experience (ALE) yang berbasis di Tokyo. Satelit itu akan diluncurkan ke orbit kutub setinggi 400 km untuk dipertontonkan ke publik tahun depan. Namun demikian, ALE belum mengumumkan lokasi atau waktu demonstrasi awalnya.
"Saya senang dengan peluncuran satelit kedua kami yang akan datang, ALE-2," kata Lena Okajima, kepala eksekutif ALE seperti dilansir spaceflightnow, Sabtu (30/11).
Dia menambahkan target peluncuran tersebut juga lebih cepat dari pada yang direncanakan sebelumnya. Dia mengklaim, dengan adanya peluncuran tersebut, dinilai selangkah lebih maju untuk merealisasikan bintang jatuh buatan manusia.
Satelit ALE-2 berukuran 165 pon (75 kilogram), berukuran 2 kaki kali 2 kaki kali 2,6 kaki (60 x 60 x 80 sentimeter). Ukuran tersebut adalah yang terbesar dari tujuh pesawat ruang angkasa yang dijadwalkan untuk diluncurkan pada roket Elektron ke-10 oleh Rocket Lab pada Jumat
Sementara itu, CEO dan Presiden Spaceflight, Curt Blake beranggapan bahwa pengalaman yang dimiliki institusinya telah dihargai oleh setiap organisasi. Hal tersebut juga berlaku bagi pelanggan barunya, seperti ALE ataupun pengembang berpengalaman lainnya.
“Keahlian kami dan hubungan jangka panjang memberikan keandalan, fleksibilitas, dan kepercayaan diri bahwa kami akan membawa pelanggan ke ruang angkasa seefisien mungkin," Tambah dia.
Menurut dia, saat ini pihaknya juga sedang menantikan ALE untuk melakukan peluncuran elektron ketiganya di tahun ini.
Spaceflight telah menerbangkan misi pelanggan pada dua misi Rocket Lab sebelumnya di tahun ini. Salah satunya dilakukan pada Juni dan lainnya pada Agustus.
Sedangkan untuk Jumat nanti, peluncuran akan dilakukan pada pukul 02.56 EST (0756 GMT) di basis peluncuran yang dikelola oleh rocket Lab di Pulau Utara Selandia Baru. Sementara waktu lepas landas, diatur pada pukul 8.56 malam waktu setempat di Selandia Baru.