REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Betelgeuse, sebuah bintang terang yang ukurannya 1.400 kali lebih besar dan 7.500 kali lebih terang dari matahari, cahayanya mulai meredup. Menurut para astronom, bintang yang berada di rasi bintang Orion itu akan menuju supernova atau ledakan besar.
Sejumlah ilmuwan dari seluruh dunia mediskusikan hal ini di Twitter dan berspekulasi tentang kemungkinan ledakannya. Sebab, bintang yang memiliki kecerahan bervariasi itu mulai menunjukkan perdupan yang berbeda dari sebelumnya sejak Oktober 2019.
"Betelgeuse sedang meredup, yang merupakan indikasi bahwa akan segera terjadi supernova, kapan terjadinya kita tidak tahu persis," kata pakar keamanan ruang angkasa Dr Malcolm Davis dilansir Daily Mail, Selasa (24/12).
Ketika supernova Betelgeuse terjadi, kata Davis, maka cahaya akan tampak dari bumi seterang bulan purnama. Jika nanti manusia melihatnya, maka berarti ledakan itu telah terjadi 690 tahun sebelumnya lantaran jauhnya jarak bintang tersebut.
Astronom Dave Eagle, mengatakan, ledakan Betelgeuse hanya masalah waktu. Namun, kemungkinan peristiwa itu terjadi dalam kurun waktu 90 tahun kedepan sangatlah kecil.
Terakhir kali supernova terdekat terlihat dari Bumi adalah pada tahun 1987, yakni sebuah bintang yang berada di Awan Magellan Besar atau sekitar 168.000 tahun cahaya jaraknya dengan bumi. Sedangkan Betelgeuse berjarak 700 tahun cahaya, sehingga ledakannya akan jauh lebih terang.
"Apa pun yang terjadi itu akan layak untuk ditonton. Supernova di dalam galaksi kita adalah tontonan sekali seumur hidup," kata seorang guru fisika bernama Dr. David Boyce di akun Twitter-nya.
Ilmuwan data Jason Baumgartne megatakan, ledakan Betelgeuse akan tampak lebih terang daripada Venus ketika dilihat dengan mata telanjang. "Venus memiliki magnitudo -4,4. Betelgeuse mungkin akan mencapai sekitar -12,4," kata Baumgartne
Diperlukan sekitar 642 tahun bagi cahaya bintang untuk sampai ke Bumi. Sehingga tanda apa pun bahwa itu mungkin supernova yang kita lihat sekarang, sebenarnya terjadi pada 1377.
Sementara itu, penulis sains Corey S Powel mengatakan, ledakan itu akan memakan waktu 20.000-100.000 tahun untuk mencapai bumi. "Dan gelembung magnetik Matahari akan melindungi kita," kata Powell.
"Itu akan seterang bulan purnama yang terkonsentrasi pada satu titik. Mudah terlihat di siang hari, dan mungkin menyakitkan untuk dilihat langsung di malam hari!" imbuh Powell.
Setelah ledakan itu benar-benar terjadi atau terlihat di bumi, maka selanjutnya cahayanya akan memudar dalam beberapa pekan. Namun, para astronom dan ilmuan tidak mengetahui setelah itu apakah Betelgeuse akan berubah menjadi bintang neutron atau lubang hitam