REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 10 ribu unta di Australia akan mati oleh pemburu pada pekan ini. Hal ini karena kekeringan yang menimpa di wilayah tersebut.
Masyarakat takut ketika hewan-hewan tersebut mencari air. Tokoh adat di negara bagian Australia Selatan pun menyetujui hal tersebut.
Rencananya, pemusnahan 10 ribu unta itu akan dilakukan oleh penembak profesional dari Departemen Lingkunan dan Air Australia. Adapun penembakan unta-unta tersebut rencananya akan dilaksanakan di wilayah Australia Selatan. Tepatnya daerah Anangu Pitjantjatjara Yankunytjatjara (APY).
Prosesnya dikabarkan akan dilaksanakan selama lima hari, dimulai sejak Rabu (8/1). "Mereka (unta) berkeliaran di jalan mencari air, kami khawatir tentang keselamatan anak-anak," ujar anggota dewan setempat, Marita Baker dilansir dari BBC.
Kepada surat kabar setempat, Marita mengatakan bahwa hewan lain selain unta juga berkeliaran di wilayah Australia Selatan untuk mencari air. Bahkan, hewan-hewan tersebut menerobos pagar untuk minum air dari pendingin ruangan.
"Kami telah terjebak dalam kondisi yang panas dan tidak nyaman, tidak enak badan karena unta masuk dan merobohkan pagar untuk masuk ke rumah," ujar Marita.
Wilayah APY berada di daerah yang sangat terpencil di Australia Selatan. Jumlah penduduk di sana hanya sekitar 2.300 orang.
Meskipun wilayah ini tidak mengalami kebakaran separah New South Wales dan sekitarnya, tetapi Australia Selatan juga sedang dilanda cuaca panas ekstrem selama berminggu-minggu.