Selasa 28 Jan 2020 14:17 WIB

9 Virus Mematikan yang Pernah Menginfeksi Dunia (Bagian 1)

Saat ini dunia sedang melawan virus Corona.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
 Petugas medis mengenakan pakaian proteksi lengkap di kota Wuhan, China, yang terkena wabah virus Corona.
Foto: chinatopix via AP
Petugas medis mengenakan pakaian proteksi lengkap di kota Wuhan, China, yang terkena wabah virus Corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah sejak lama manusia bergelut dengan ancaman infeksi virus demi bisa bertahan hidup. Sebagian infeksi virus bisa diobati dan dikendalikan penyebarannya dengan obat-obatan antivirus dan vaksin. Salah satu contoh penyakit akibat virus yang berhasil dieradikasi adalah smallpox (cacar).

Namun, pergelutan antara manusia dan virus belum berakhir. Saat ini, dunia juga sedang bergelut dengan virus corona. Cina melaporkan 25 kasus kematian baru akibat virus corona atau dikenal 2019-nCoV, Selasa (28/1). Korban jiwa ini menambah total korban menjadi setidaknya 106 orang.

Baca Juga

China telah mengonfirmasi lebih dari 2.700 kasus virus baru, sebagian besar di Wuhan. Lebih dari 40 kasus telah dikonfirmasi di tempat lain di dunia.

Para ahli yang telah mempelajari virus corona memperingatkan bahwa virus jenis baru ini berpotensi memiliki dampak yang lebih besar dari infeksi saluran pernapasan akut yang parah (virus SARS). Diketahui virus SARS telah membunuh 800 orang di seluruh dunia pada tahun 2002-2003.

"Berdasarkan perkiraan, skala infeksi pada akhirnya mungkin 10 kali lebih tinggi daripada virus SARS," kata seorang Profesor Virologi di Universitas Hong Kong, Guan Yi kepada Caixin pada Kamis (23/1), dilansir dari South China Morning Post pada Jumat (24/1). 

Sebelum corona 2019-nCoV muncul, kemunculan wabah Ebola di Afrika Barat beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa manusia masih membutuhkan banyak upaya untuk bisa menaklukan virus.

Seperti diketahui, infeksi strain virus Ebola Zaire mampu menyebabkan kematian hingga 90 persen pada orang-orang yang terinfeksi. Ini membuat Ebola Zaire menjadi anggota keluarga Ebola yang paling mematikan.

Ebola Zaire bukan satu-satunya virus yang mematikan di dunia. Beberapa virus bahkan lebih mematikan dibandingkan Ebola Zaire. Berikut ini adalah sembilan virus di dunia yang dinilai sangat mematikan, dilansir dari Live Science.

Virus Marburg

Ilmuwan pertama kali mengidentifikasi virus Marburg pada 1967. Virus ini diidentifikasi ketika terjadi wabah kecil di antara pekerja-pekerja laboratorium di Jerman akibat monyet-monyet yang terinfeksi dari Uganda.

Seperti Ebola, virus Marburg bisa menyebabkan demam hemoragik. Artinya, orang-orang yang terinfeksi virus ini akan mengalami demam tinggi dan perdarahan di seluruh tubuh. Kondisi ini dapat membuat tubuh jatuh ke dalam kondisi syok, mengalami kegagalan organ serta kematian.

Tingkat kematian akibat infeksi virus Marburg adalah 25 persen saat itu. Akan tetapi tingkat kematian ini meningkat menjadi lebih dari 80 persen ketika terjadi wabah di Republik Demokratik Kongo pada 1998-2000 dan wabah di Angola pada 2005.

Virus Ebola

Wabah Ebola pertama yang tercatat oleh sejarah terjadi di Sudan dan Republik Demokratik Kongo pada 1976. Ebola menular melalui kontak dengan darah, cairan tubuh lain, atau jaringan tubuh dari orang-orang dan hewan yang terinfeksi.

Strain-strain dari virus Ebola memiliki kemampuan mematikan yang sangat beragam. Strain Ebola Reston misalnya, tidak membuat manusia jatuh sakit. Akan tetapi, strain Bundibugyo dapat menyebabkan kematian dengan tingkat kematian hingga 50 persen. Strain Sudan juga diketahui dapat menyebabkan kematian hingga 71 persen.

Wabah Ebola yang terjadi di Afrika Barat pada 2014 lalu merupakan wabah terbesar dan paling rumit yang pernah ada.

Rabies

Sejak 1920-an, vaksin rabies untuk hewan telah membantu manusia dalam mencegah terjadinya infeksi virus rabies yang menyebabkan penyakit rabies atau anjing gila. Oleh karena itu, kasus rabies sudah sangat jarang terjadi di negara-negara maju. Akan tetapi, kasus rabies masih menjadi masalah yang serius di India dan sebagian Afrika.

Virus rabies dapat menyebabkan kerusakan otak di orang-orang yang terinfeksi. Saat ini, terapi pengobatan mampu memberikan pertolongan bagi orang-orang yang tergigit oleh hewan terinfeksi rabies.

HIV

HIV mungkin merupakan virus yang paling mematikan di era modern. Saat ini, HIV masih menjadi salah satu pembunuh terbesar. Diperkirakan sekitar 36 juta orang meninggal akibat infeksi HIV sejak virus ini pertama kali ditemukan pada 1980-an.

Obat antivirus yang kuat memungkinkan orang-orang terinfeksi HIV bertahan hidup dalam hitungan tahun. Akan tetapi, penyakit ini tetap menjadi momok, khususnya bagi orang-orang yang ada di negara-negara berpendapatan rendah atau sedang. Di negara-negara ini lah sekitar 95 persen kasus infeksi HIV baru terjadi setiap tahunnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement