Rabu 05 Feb 2020 09:55 WIB

Mengenal Metode Karantina dari Zaman ke Zaman

Karantina pertama dilakukan di Kroasia dengan istilah trentina selama 30 hari.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas Karantina Kesehatan mengamati layar monitor alat pendeteksi suhu badan saat memeriksa sejumlah wisatawan asal China yang baru mendarat di bandara DEO Kota Sorong, Papua Barat, Minggu (26/1/2020).
Foto: ANTARA FOTO
Petugas Karantina Kesehatan mengamati layar monitor alat pendeteksi suhu badan saat memeriksa sejumlah wisatawan asal China yang baru mendarat di bandara DEO Kota Sorong, Papua Barat, Minggu (26/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai negara melakukan karantina terhadap warganya yang diduga terkena virus Corona. Disaat yang bersamaan, negara-negara ini juga memperketat pintu masuk ke dalam negara, terlebih dari dan menuju China.

Seperti mengutip laman The Conversation, Selasa (4/2) metode karantina sebenarnya sudah dipakai sejak zaman dulu. Kebijakan dilakukan guna mencegah masuknya wabah ke daerah tersebut.

Baca Juga

Pada 1377, sebuah kota pesisir, Ragusa atau saat ini lebih dikenal sebagai Dubrovnik di Kroasia memberlakukan peraturan yang disebut Trentina. Istilah itu diadopsi dari bahasa Italia, Trenta yang berarti 30.

Saat itu, otoritas setempat mengharuskan kapal-kapal yang berpotensi membawa wabah dan ingin berlabuh di Ragusa bertahan 30 hari di lepas pantai. Siapa pun yang berada di atas kapal dan dinyatakan sehat serta tidak mungkin menularkan infeksi akan diizinkan masuk ke darat pada akhir masa tunggu.