Jumat 09 Mar 2012 12:29 WIB

Badai Matahari tak Ancam Astronot di Luar Angkasa

 Gambar yang diambil NASA pada Ahad (22/1) malam ini menunjukan letusan di bagian timur laut Matahari.
Foto: AP/NASA
Gambar yang diambil NASA pada Ahad (22/1) malam ini menunjukan letusan di bagian timur laut Matahari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badai matahari kuat yang menyebarkan radiasi dalam jumlah besar ke ruang angkasa pekan ini, tidak menimbulkan risiko bagi enam astronot yang tengah berada di Stasiun Antariksa Internasional, kata pejabat Badan Antariksa dan Penerbangan Nasional AS (NASA).

"Tidak bahaya, tidak diperlukan perlindungan," kata juru bicara NASA Rob Navias kepada space.com.

Matahari telah menyemburkan dua letupan api dahsyat pada Selasa (6 Maret) dengan ledakan gelombang plasma dan partikel energi ke angkasa.

Radiasi ini berbahaya untuk satelit, contohnya sejumlah peralatan pesawat antariksa Venus Express milik Badan Antariksa Eropa, dibutakan oleh ledakan tersebut.

Namun, pejabat NASA mengatakan Stasiun Antariksa Internasional dan awaknya tidak dalam posisi merasakan "kemurkaan" matahari kali ini.

Komandan Stasiun Antariksa Dan Burbank dari NASA, astronot NASA Don Pettit, kosmonot Rusia Anton Shkaplerov, Anatoly Ivanishin dan Oleg Kononenko, serta astronot Badan Antariksa Eropa Andre Kuiper, seharusnya aman.

Di masa lalu, astronot terkadang harus bersembunyi di area yang terlindungi di pesawat ruang angkasa yang diparkir di Stasiun Antariksa untuk berlindung dari radiasi yang disebabkan badai matahari.

Badai matahari kali ini merupakan salah satu dari yang terkuat dalam lima tahun terakhir. Badai matahari yang disebabkan oleh aktivitas magnetik kuat pada bintang terdekat, cenderung naik dan turun pada frekuensi selama siklus 11 tahun.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement