REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Lautan Arktik semakin asam karena emisi karbondioksida. Hal ini mengancam banyak makhluk hidup termasuk ikan bernilai komersial.
BBC melaporkan para ilmuwan dari Norwegia Center for International Climate memantau perubahan luas dalam kimia laut. Mereka mengatakan bahkan jika emisi CO2 berhenti sekarang, Samudra Arktik butuh puluhan ribu tahun untuk kembali ke tingkat pra-industri.
Mereka memperkirakan perubahan besar terjadi dalam ekosistem laut. Namun, ada ketidakpastian seberapa besar perubahan akan terjadi. Zat CO2 diketahui menghangatkan planet. Namun, hal itu juga membuat lautan lebih asam ketika terserap air laut dari udara.
Penyerapan asam terjadi sangat cepat dalam air dingin sehingga Kutub Utara sangat rentan. Kerentanan Arktik ini diperburuk dengan meningkatnya aliran air tawar dari sungai dan pencairan es. Air tersebut kurang efektif menetralisir asam dari CO2.
Para peneliti mengatakan penyerapan asam paling cepat di permukaan air. Sementara perairan dalam lebih lambat.
Ilmuwan memperkirakan rata-rata asam di permukaan laut secara global saat ini sekitar 30 persen lebih tinggi dibanding era sebelum revolusi industri. Hasilnya, akan ada perubahan besar dalam ekosistem laut.