REPUBLIKA.CO.ID, Iran akan meluncurkan satelit produk putra bangsa "Fajar" ke orbit dalam waktu dekat. Kepala Badan Antariksa Iran (ISA), Hamid Fazeli, menyebut peluncuran ini menandai sebuah terobosan luar biasa di bidang teknologi ruang angkasa.
Satelit Fajar, yang saat ini mengalami fase akhir, akan diluncurkan ke ruang angkasa pada 20 Maret mendatang.
Hamid Fazeli mengatakan, Satelit seberat 60 kilogram yang didukung oleh sel surya itu, akan mengelilingi Bumi pada ketinggian sekitar 400 kilometer dan akan tinggal di orbit selama satu setengah tahun. "Satelit itu akan digunakan untuk memfasilitasi kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan data pertanian, konservasi sumber daya alam dan hutan, bencana alam dan data lainnya," kata kepala ISA.
Satelit Navid atau Gospel dirancang untuk mengumpulkan data tentang kondisi cuaca dan memantau bencana alam. Satelit tersebut memiliki berat sekitar 110 pon (50 kilogram) dan akan mengorbit bumi di ketinggian hingga 234 mil (375 kilometer), mengitari planet ini 15 kali sehari. Satelit ini dari jenis yang dikenal sebagai miniatur atau mikrosatelit, yang biaya produksi dan peluncurannya jauh lebih murah.
Iran meluncurkan satelit pertama hasil produk dalam negeri, Omid (Harapan), ke orbit pada 2009. Satelit pengolahan data Omid dirancang untuk mengorbit Bumi sebanyak 15 kali setiap 24 jam dan mengirimkan data melalui dua band frekuensi dan delapan antena untuk stasiun ruang angkasa Iran.
Iran adalah salah satu dari 24 anggota pendiri Komite PBB urusan Penggunaan Antariksa secara Damai, yang didirikan pada 1959.