REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Telkomsel meningkatkan kapasitas dan coverage jaringan di daerah perbatasan RI, baik di kawasan daratan maupun kawasan perairan dengan membangun infrastruktur baru atau memperkuat infrastruktur yang ada.
Tahun ini, Telkomsel menargetkan pengembangan jaringan telekomunikasi di 286 titik wilayah perbatasan yang tersebar di seluruh Indonesia. Proyek pembangunan jaringan telekomunikasi wilayah perbatasan ini merupakan pengembangan dari program ditetapkan pemerintah untuk desa perbatasan dan daerah terpencil.
Head of Corporate Communication Division Telkomsel Ricardo Indra mengatakan, Telkomsel mengembangkan jaringan di wilayah perbatasan dengan serius. ''Strategi ini dilakukan untuk memperkuat positioning Telkomsel sebagai operator telekomunikasi dengan jaringan terluas di Indonesia, sehingga pelanggan dapat terpuaskan di mana pun mereka berada,” katanya
Indra menambahkan, semua wilayah perbatasan Indonesia sudah dilayani oleh Telkomsel, mulai dari perbatasan Papua Nugini, Timor Leste, hingga Pulau Laut di Natuna yang berbatasan dengan Vietnam. Selain itu, Telkomsel juga sudah mengembangkan jaringannya di wilayah Sei Nyamuk Nunukan dan Entikong (perbatasan Malaysia), Pulau Breueh di Aceh (perbatasan Thailand) dan Pulau Rote serta Sabu (perbatasan Australia).
Kini, Telkomsel mengembangkan jaringan data di Maluku Utara sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan Filipina. ''Selain menjadi pilihan komunikasi yang menyatukan penduduk antar kepulauan, Telkomsel menjadi penggerak ekonomi dengan semakin bertambahnya permintaan masyarakat akan informasi di perbatasan,'' kata Indra.
Sampai maret 2012 Telkomsel telah melayani lebih dari 64 pulau yang ada di Provinsi Maluku Utara dengan mengoperasikan lebih dari 116 BTS . Dimana 12 di antaranya adalah BTS 3G yang menjamin koneksi internet dengan kualitas terbaik di perbatasan utara Indonesia.
Demi menunjang jaringan komunikasi di perbatasan, pada pulau-pulau terluar Indonesia Telkomsel menyediakan BTS Makro yang memiliki jangkauan luas hingga radius 2,5 kilometer dari lokasi BTS hingga menjangkau ke wilayah perairan. BTS Makro ini antara lain ditempatkan di daerah Daruba Morotai .
BTS Makro yang diberin nama BTS Bare – Bare ini menyediakan akses data dengan kecepatan sampai 128 kbps, sehingga masyarakat dan aparat yang berjaga di perbatasan dapat menikmati layanan komunikasi dan data.