
Ahad , 16 Mar 2025, 14:20 WIB
Wamenkum Sebut Proses Hukum Perlu Dihentikan Sementara Saat Tersangka Ajukan Praperadilan

Senin , 03 Mar 2025, 17:42 WIB
Pembaruan Hukum Acara Pidana, Mengapa Penting?

Rabu , 26 Feb 2025, 00:21 WIB
Akademisi FH UI: Penguatan Peran Jaksa Dalam Revisi KUHAP Tingkatkan Efektivitas Gakkum

Senin , 17 Feb 2025, 17:07 WIB
Jaksa jadi Koordinator Seluruh Perkara, Mantan Ketua MK: Bisa Dipertimbangkan

Kamis , 13 Feb 2025, 11:58 WIB
Pengamat Nilai KUHAP yang Lama Bikin APH Terkotak-kotak

Kamis , 22 Dec 2022, 15:03 WIB
Komnas HAM: Revisi KUHAP untuk Sinkronisasi Hak Korban

Kamis , 22 Dec 2022, 12:23 WIB
Komnas HAM: KUHAP Tertinggal dalam Pemenuhan Hak Korban

Selasa , 20 Dec 2022, 18:12 WIB
LPSK Mengeluh tak Masuk dalam KUHAP

Selasa , 20 Dec 2022, 17:10 WIB
ICJR Paparkan Alasan KUHAP Pantas Direvisi

Selasa , 20 Dec 2022, 15:48 WIB
Arsul Sani: DPR Masih Bicarakan Revisi KUHAP

Selasa , 20 Dec 2022, 14:59 WIB
Wamenkumham Akui Revisi KUHAP Bakal Timbulkan Gesekan Institusi Negara

Selasa , 20 Dec 2022, 12:41 WIB
Wamenkumham Jelaskan Urgensi Revisi KUHAP

'Rencana Masukkan Pasal Penghinaan Presiden ke KUHP Inkonstitusional'
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Setara Institute Hendardi mengatakan rencana memasukkan pasal penghinaan terhadap presiden dan wakil presiden ke dalam revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) sebagai tindakan yang inkonstitusional. "Pasal itu sudah pernah dinyatakan inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada Desember 2006 yang menyidangkan perkara Nomor 013/PUU-IV/2006," kata Hendardi melalui pesan tertulis diterima di Jakarta, Selasa (4/8). Hendardi mengatakan norma yang...

Selasa , 04 Feb 2014, 14:31 WIB
‘Pembahasan Revisi KUHAP Tak Objektif’

Selasa , 28 Jan 2014, 22:24 WIB
'Revisi KUHAP Jangan Hapus Legitimasi Kewenangan KPK'

Selasa , 28 Jan 2014, 18:48 WIB
Nudirman: Ada Anggota DPR yang Ingin Lemahkan KPK
Jumat , 05 Oct 2012, 19:52 WIB