Rabu , 15 Oct 2014, 23:10 WIB
Sensasi Naik ‘Kapal Selam’ yang Tak Bisa Menyelam
Rabu , 15 Oct 2014, 22:09 WIB
Memandangi Sunyi Makam Kaisar Nintoku
Rabu , 15 Oct 2014, 15:59 WIB
Menjaga Tradisi Sambil Bermain Kartu
Rabu , 15 Oct 2014, 14:22 WIB
Totoya Jawam, Kue dari Mangkok Sen no Rikyu
Rabu , 15 Oct 2014, 11:28 WIB
Minum Teh Hijau Terbaik, Harga Secangkir Rp 55 Ribu
Rabu , 15 Oct 2014, 06:50 WIB
Haiku, Puisi Indah 6 x 35,5 Sentimeter
Senin , 13 Oct 2014, 13:00 WIB
Pentas Seni ‘Sakai Asean Week 2014’
Ahad , 12 Oct 2014, 07:15 WIB
Ketika Pak Wali Kota Sakai Terkena Demam Tongsis
Ahad , 12 Oct 2014, 07:01 WIB
‘Rambut Perak’ Kagak Ada Matinye
Sabtu , 11 Oct 2014, 07:01 WIB
Wagashi, Si Manis Cantik dari Jepang
Jumat , 10 Oct 2014, 08:19 WIB
Para Manula di Ketinggian Langit 110 Meter
Jumat , 10 Oct 2014, 08:01 WIB
Mushala Kecil di Mal Namba City
Menelusuri Jejak Suara ‘Chin-Chin’ di Kota Sakai
REPUBLIKA.CO.ID, SAKAI -- Kini tersisa sebuah bangunan tua yang dulunya berfungsi sebagai stasiun trem. Bangunan sebagian dari kayu yang hanya seluas 6x5 meter persegi. Selain stasiun trem yang bernama Hamadera-Ekimae itu, tentunya yang tersisa lainnya adalah densha (trem) itu sendiri. ‘’Chin-Chin Densha,’’ ujar Hisanori Kato Ph.D., penasehat Pemerintah Kota Sakai, Osaka, Jepang, yang Rabu (8/10) itu mengajak saya bersama sejumlah wartawan...
Kamis , 09 Oct 2014, 07:30 WIB