SBY dan Anas, dua matahari kembar di Demokrat

Pengamat: SBY Ingin Meredam Anas

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Arie Sudjito mengatakan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa Anas Urbaningrum tidak bersalah merupakan upaya SBY meredam mantan Ketua DPP Partai Demokrat tersebut."Kata-kata itu bersayap, itu upaya untuk meredam gejolak internal di Partai Demokrat juga untuk meredam agar Anas tidak bernyanyi seperti Nazaruddin," terangnya kepada Republika Online, Ahad...

SBY dan Anas Urbaningrum

Pengamat: Pertarungan SBY VS Anas Masih Panjang

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pengamat politik Indobarometer, M Qodari menyatakan tarik menarik pengaruh antara faksi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan faksi Anas Urbaningrum bakal semakin menguat. Hal ini, menurutnya, dipicu keputusan majelis tinggi yang tidak memiliki dasar hukum Partai Demokrat. "Pidato SBY semakin menguatkan tarik menarik di internal Demokrat," kata Qodari kepada Republika, Minggu (10/2).Qodari menilai istilah pelucutan kepada Anas...

Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum  menanam kedelai.

Sabtu , 09 Feb 2013, 19:18 WIB

Anas Urbaningrum Promosikan Swasembada Kedelai

Anas Urbaningrum

Sabtu , 09 Feb 2013, 19:12 WIB

Ini Cara Anas Selamatkan Partai Demokrat

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono

Sabtu , 09 Feb 2013, 17:36 WIB

Saleh: SBY adalah Penguasa Penuh Partai Demokrat

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono

Sabtu , 09 Feb 2013, 01:00 WIB

Ini Delapan Jurus SBY Selamatkan Demokrat

SBY dan Anas Urbaningrum

Sabtu , 09 Feb 2013, 00:56 WIB

SBY: Lupakan Dulu Pemilu 2014

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono

Sabtu , 09 Feb 2013, 00:06 WIB

SBY Beri Kesempatan Anas Hadapi Masalah Hukum

Busyro Muqoddas.

Jumat , 08 Feb 2013, 16:26 WIB

Busyro: KPK Tak Merasa Ditekan Presiden