Senin 07 May 2012 07:10 WIB

Muslim Inggris Perjuangkan Daging Halal

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Endah Hapsari
   Toko daging halal di Eropa
Foto: AP Photo/Michel Euler
Toko daging halal di Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Muslim di Inggris menolak larangan menyembelih hewan secara Islam yang dilakukan dokter hewan terkemuka Inggris pekan ini, Ahad (6/5). Mantan Presiden Asosiasi Veteriner Inggris Bill Reilly melarang praktik penyembelihan hewan tanpa disetrum terlebih dulu. "Penyembelihan tanpa didahului setruman tampaknya meningkat. Dari perspektif kesejahteraan hewan, ini tidak dapat diterima," kata Reilly.

 

Tak urung, pernyataan itu menuai kritik dari umat Islam di Inggris. "Ini (penyembelihan) merupakan keharusan. Penyembelihan daging halal berlangsung cepat, sehingga rasa sakit dapat diminimalisir dan menghindari rasa sakit yang tidak perlu," ujar Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Wales, Saleem Kidwai, kepada Wales Online.
Menteri Inggris telah berusaha mengubah hukum untuk memastikan daging halal dijual dengan label yang tepat. Daily Mail melaporkan pada April bahwa 'sebuah kelompok masyarakat' menyajikan daging halal secara diam-diam di sekolah-sekolah, rumah sakit, pub dan tempat-tempat olahraga terkenal.
Para penggiat hak-hak binatang menganggap cara penyembelihan daging halal kejam. Padahal metode tersebut justru paling sedikit menimbulkan rasa sakit dan sesuai dengan ukuran kesejahteraan hewan.
Daging halal kini menguasai 25 persen keseluruhan pasar daging di Inggris, menurut Reilly.
Namun, menurut Badan Standar Makanan (FSA) jumlah hewan yang disembelih secara halal jauh lebih kecil.
"Hasil penelitian menunjukkan jumlah hewan yang disembelih tanpa disetrum relatif rendah. Hanya tiga persen sapi, 10 persen domba dan kambing dan empat persen unggas," kata seorang juru bicara FSA kepada BBC.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement