Jelang Lebaran, Bungkus Ketupat Daun Pandan Diminati

Red: Citra Listya Rini

Rabu 07 Aug 2013 07:10 WIB

Daun Ketupat (Ilustrasi) Daun Ketupat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Warga Kota Palembang, Sumatra Selatan, satu hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah memborong bungkus ketupat yang terbuat dari daun pandan dan dijual di pasar tradisional setempat.

Di sejumlah pasar tradisional di Palembang, Rabu (7/8), tampak warga mengerumuni kios pedagang yang menjajakan dagangan bungkus ketupat dan mereka memilih bungkus ketupat yang terbuat dari daun pandan.

Rasyid, salah seorang pedagang, mengatakan, kebanyakan bungkus ketupat yang selama ini dijual terbuat dari daun kelapa, namun kini dibuat dari daun pandan, yang ternyata sangat diminati warga kota tersebut karena ketika dimasak ketupat yang dihasilkan mengeluarkan aroma wangi yang tidak didapat dari bungkus yang dibuat dari daun kelapa.

Bungkus ketupat dari daun pandan dijual dengan harga sedikit lebih mahal dari yang terbuat dari bahan daun kelapa. Namun, meskipun harga bungkus ketupa daun pandan lebih mahal, pembelinya cukup banyak.

Sejak dua hari terakhir telah terjual 700 bungkus ketupat daun pandan sedangkan bungkus ketupat dari daun kelapa hanya 300. Bungkus ketupat yang terbuat dari daun kelapa dijual Rp 6.000 per ikat, isi 10 buah, sedangkan yang terbuat dari daun pandan dijual Rp 8.000 hingga Rp 11 ribu per ikat, isi 10 buah.

Sementara itu salah seorang pembeli, Anisa, mengatakan ketupat merupakan salah satu makanan utama yang akan dihidangkan untuk menjamu keluarga dan teman yang bersilatur rahim pada saat Lebaran.

Keberadaan pedagang sangat membantu dia karena banyak pedagang bungkus ketupat menjelang Lebaran ini sehingga it tidak perlu repot membuat bungkus makanan yang merupakan ciri khas Hari Raya Idul Fitri itu.

"Ketupat merupakan ciri khas Idul Fitri, tanpa adanya makanan khas ini 'serasa tidak berlebaran'," ujarnya.

Terpopuler