REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- China akan meningkatkan prosedur penanganan sampah antariksa bagi para astronaut setelah listrik di stasiun luar angkasa Tiangong padam. Dilansir Space, Kamis (25/4/2024), para astronaut di misi Shenzhou 17 melakukan dua perjalanan luar angkasa di luar stasiun luar angkasa Tiangong pada musim dingin ini, yang terakhir pada 1 Maret.
Pada saat itu, media China mengatakan hilangnya sebagian (kecil) pasokan listrik setelah panel-panel surya di pos terdepan tersebut mengalami kerusakan akibat puing-puing. "Perjalanan-perjalanan luar angkasa ini sukses", kata Badan Antariksa Berawak China (CMSA) pada Rabu (24/4/2024) dalam konferensi pers yang dilaporkan oleh outlet media milik pemerintah Xinhua.
Badan tersebut juga berencana berbuat lebih banyak pada masa depan untuk mencegah masalah-masalah sampah luar angkasa di orbit. “Modul inti stasiun ruang angkasa Tianhe mengalami kehilangan sebagian pasokan listrik akibat dampak puing-puing ruang angkasa pada kabel-kabel listrik sayap surya,” lapor Xinhua, mengutip wakil direktur CMSA, lLin Xiqiang.
Xinhua tidak merinci apakah puing-puing itu berasal dari mikrometeoroid atau aktivitas manusia di luar angkasa. Kedua jenis puing tersebut menimbulkan ancaman terhadap Tiangong serta Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Puing-puing orbital yang dihasilkan manusia terus bertambah. Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) melacak ada lebih dari 43 ribu objek luar angkasa secara keseluruhan pada April 2024, menurut SpaceTrack.org. Sedangkan untuk satelit-satelit aktif, terdapat lebih dari 7.500 satelit pada Mei 2023. Menurut Persatuan Ilmuwan Peduli, sebagian besar dari mereka adalah anggota megakonstelasi broadband raksasa Starlink milik SpaceX.
Para pengendali ISS bekerja sama dengan NORAD harus memindahkan stasiun luar angkasa agar terhindar dari puing-puing lebih dari 30 kali sejak modul pertamanya diluncurkan pada 1998. Pedoman-pedomannya sangat ketat sehingga memerlukan manuver jika ada puing-puing yang masuk ke dalam "kotak pizza” berukuran kira-kira 4 kali 50 kali 50 kilometer dengan ISS sebagai pusatnya, menurut para pejabat badan tersebut.
Berdasarkan laporan Xinhua, stasiun luar angkasa China juga telah melakukan manuver-manuver pada beberapa kesempatan untuk menghindari dampak puing-puing luar angkasa. “China telah meningkatkan kemampuannya untuk memperkirakan secara tepat orbit stasiun ruang angkasa dan target-target kecil di orbit rendah, mengoptimalkan prosedur peringatan dan penghindaran tabrakan ruang angkasa, dan mengurangi tingkat alarm palsu sebesar 30 persen, menurut Lin,” tulis Xinhua tanpa mengungkapkan secara spesifik.
Langkah-langkah yang akan diambil mencakup lebih banyak pengawasan video terhadap Tiangong menggunakan kamera definisi tinggi pada lengan robotiknya dan menugaskan awak Shenzhou 18 yang dijadwalkan diluncurkan pada (Kamis 24/4/2024) untuk menambah lebih banyak bala bantuan. "Mereka akan ditugaskan untuk memasang penguat perlindungan puing-puing ruang angkasa untuk pipa luar angkasa, kabel-kabel dan peralatan penting selama kegiatan luar angkasa mereka," lapor Xinhua.