REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Aktivis hak asasi manusia (HAM) di Argentina, meminta pemerintah untuk memboikot kegiatan budaya penjajah Israel di Amerika Selatan. Mereka mengatakan, Israel menggunakan berbagai kegiatan untuk menutupi kejahatannya pada warga Palestina.
Para aktivis berkumpul di ibukota Argentina, Buenos Aires, dan mengeluarkan pendapatnya. “Strategi Israel ini didukung oleh kelompok-kelompok yang menggambarkan citra positif rezim Zionis Israel,” ujar seorang aktivis, seperti dikutip PressTV, Sabtu, (25/10).
Ia menjelaskan, tak ada pernyataan publik yang mengecam pembunuhan dan penyiksaan yang dilakukan Israel di tanah Palestina. Para aktivis pun mengecam pemerintah Argentina yang memungkinkan perusahaan pro Israel eroperasi di negara itu.
Sebelumnya pada awal Oktober, diplomat di kedutaan Palestina bersama dengan sekelompok legislator Argentina, serta anggota organisasi sosial mengadakan upacara di parlemen negara Amerika Latin bermoto “Palestinae resists, Argentina rises up.”
Kampanye itu bertujuan untuk mengumpulkan sumbangan dan bantuan kemanusiaan untuk penduduk Jalur Gaza. Selama 50 hari, mereka bergulat dengan krisis kemanusiaan akibat serangan militer rezim Israel.
Militer Israel melepaskan serangan udara di Gaza pada awal Juli dan kemudian diperluas kampanye militernya dengan invasi darat. Setidaknya lebih dari 2.130 warga Palestina, termasuk sekitar 570 anak-anak, tewas dan sekitar 11.000 terluka.
