DPR: Jaringan Obat Palsu Sangat Tertutup dan Rapi

Rabu , 07 Sep 2016, 17:12 WIB
Saleh Partaonan Daulay
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Saleh Partaonan Daulay

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengatakan, jaringan pengedar obat ilegal dan palsu sangat rapi. Karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) baru dapat membongkarnya.

"Ini sebetulnya mungkin jaringannya sangat tertutup dan rapi," kata Saleh, Rabu (7/9).

Selain itu, koordinasi antar lembaga seperti BPOM dengan Polri mulai terjalin dengan baik. Sebelumnya, tim Gabungan Badan POM bekerja sama dengan Direktorat V Tindak Pidana Tertentu Bareskrim POLRI, berhasil menemukan 5 gudang produksi dan distribusi obat ilegal di Balaraja Banten.

Saleh menambahkan, baru terbongkarnya jaringan pengedar obat palsu juga disebabkan jumlah apartur BPOM yang masih terbatas. Saleh mengatakan, jumlah apartur BPOM hanya lima ratus orang di seluruh Indonesia.

Dengan penemuan pabrik-pabrik obat ilegal ini, kata Saleh, komisi sembilan DPR akan menganalisa informasi secara langsung tempat obat-obatan palsu dibuat dan diedarkan. Saleh mengatakan, pembongkaran jaringan obat-obatan palsu menjadi bahan referensi Panitia Kerja (Panja) pengawasan obat dan vaksi palsu. 

"Kami mengatakan kepada BPOM tidak menolerir beredarnya obat dan vaksi palsu," kata Saleh.