Kamis 08 Dec 2016 14:55 WIB

Bio Farma Kembali Raih Proper Emas

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Gedung Bio Farma, di Jl Pasteur, Kota Bandung, Kamis (17/12). (Republika Edi Yusuf)
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Gedung Bio Farma, di Jl Pasteur, Kota Bandung, Kamis (17/12). (Republika Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bio Farma meraih penghargaan tertinggi dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup RI untuk kali ketiga. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Direktur Produksi Bio Farma Juliman,  dan disaksikan oleh Menteri Lingkungan Hidup RI, Siti Nurbaya,  bertempat di Istana Wapres, Jakarta.

Menurut Direktur Produksi Bio Farma, Juliman, Proper Emas adalah bukti upaya berkelanjutan dalam bidang lingkungan, efisiensi energi, serta pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang berhasil. Perusahaan yang mampu meraih PROPER emas pada tahun ini hanya 12 perusahaan. Salah satunya, Bio Farma.

"Kami terus melakukan inovasi dalam berbagai bidang," ujar Juliaman kepada wartawan dalam Siaran Persnya, Kamis (8/12).

Program inovasi itu, kata Juliaman, seperti program pemanfaatan sumber daya dan efisiensi energi, penanggulangan dampak lingkungan atas aktivitas operasional perusahaan, dan program pemberdayaan masyarakat.

Menurut Kepala Divisi CSR Bio Farma, R Herry,  tahun ini program unggulan Bio Farma fokus pada pengembangan kawasan Geopark Nasional Ciletuh Palabuhanratu.  Bahkan, Bio Farma menjadi satu-satunya industri yang terlibat sejak awal dalam pengembangan geopark yang sedang dalam proses untuk diakui UNESCO. Hal itu, ditandai dengan diterimanya presentasi Tim Biofarma pada International Conference on UNESCO Global Geopark  akhir September 2016 di English Riviera Torquay Inggris.

PT Bio Farma juga, kata dia, terus menerus memberikan edukasi kepada masyarakat di sekitar Geopark Ciletuh dan mengembangkan masyarakatnya. Sebelumnya, masyarakat di daerah tersebut memiliki kegiatan penambang illegal sekarang dikembangkan untuk menjadi kawasan Geo wisata.

Bahkan, kata dia, sejak 2013 Biofarma aktif melakukan pendampingan di Geopark Ciletuh. Antara lain dengan memperkenalkan konsep Geopark kepada masyarakat setempat, peningkatan kapasitas masyarakat lokal, program pipanisasi air bersih bagi masyarakat, memberikan pelatihan dan pembinaan homestay dan wisata lokal.

Selain itu, kata dia, pengembangan dan promosi batik ramah lingkungan Batik Pakidulan juga digalakkan dalam rangka ekspor dan pemenuhan kebutuhan domestik. Dari aspek kelestarian lingkungan dilakukan juga proyek pelestarian tanaman endemik, mangrove dan terumbu karang, serta memfasilitasi akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dan obat-obatan

Bio Farma pun, kata dia, mengembangkan produk,  melakukan konservasi, pengetahuan dan keahlian Bio Farma di bidang pengelolaan air, udara, lingkungan. "Kami teruskan kepada stakeholder perusahaan, tidak hanya kepada karyawan juga kepada mitra binaan kami dan lingkungan sekitar," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْٓا اِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبٰواۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ فَمَنْ جَاۤءَهٗ مَوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ فَانْتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَۗ وَاَمْرُهٗٓ اِلَى اللّٰهِ ۗ وَمَنْ عَادَ فَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

(QS. Al-Baqarah ayat 275)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement