Selasa 04 Sep 2018 21:27 WIB

BTN akan Naikkan Bunga KPR

Pelemahan rupiah akan berdampak pada biaya dana perbankan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
Petugas menghitung uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Petugas menghitung uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Tabungan Negara (BTN) akan menaikkan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Hal itu merespons pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa waktu terakhir.

Executive Vice President Non Subsidized Mortgage and Consumer Lending Division Bank Tabungan Negara (Persero), Suryanti Agustinar menyampaikan kemungkinan besar akan terjadi kenaikan bunga KPR. Menurutnya, kenaikan bunga KPR tinggal menunggu waktu setelah banyak pertimbangan.

"Iya, pasti-lah, karena BI Rate naik, apalagi sekarang dolar naik, saya prediksi bunga KPR juga naik, cost of fund naik, lalu tinggal menunggu waktu," katanya setelah diskusi Indonesia Housing & Creative Forum, Selasa (4/9).

Pelemahan kurs rupiah dinilai akan berdampak pada suku bunga bank. Hal itu ditambah dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate menjadi sebesar 5,5 persen. T

Meski demikian, Suryanti menjamin setiap keputusan dalam merespons kondisi terkini akan berdasar pada perhitungan matang. Menurutnya, BTN akan hati-hati menyikapi pelemahan kurs rupiah.

Ia menyarankan di saat-saat seperti ini, konsumen mengambil kesempatan untuk memulai KPR. Pasalnya, pada saat ini bunga KPR masih bertahan di single digit. "Sekarang saatnya mengambil KPR, memang harus dipaksakan untuk membeli rumah," katanya.

Baca: BI Yakini Dolar AS tak akan Tembus Rp 15 Ribu Tahun Depan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement