Senin 10 Sep 2018 03:49 WIB

Bermain Efektif Tingkatkan Kemampuan Otak Anak

Bermain sangat menunjang perkembangan otak termasuk membentuk struktur dan fungsinya

Rep: Christiyaningsih/ Red: Hazliansyah
Sejumlah anak bermain sepeda di Taman Setu Lembang, Jakarta, Kamis (2/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah anak bermain sepeda di Taman Setu Lembang, Jakarta, Kamis (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ketika bocah Inggris berusia empat tahun bernama Taunton-Rigby mengunjungi dokter anak, ia mendapatkan resep yang cukup unik. Dalam kertas resep tersebut dokter menuliskan 'bermain setiap hari' sebagai obat menjaga kesehatannya.

Panduan yang sama juga disarankan American Academy of Pediatric (AAP). AAP merekomendasikan semua dokter anak meresepkan 'bermain' demi menjaga kesehatan.

Organisasi ini menyatakan bermain bersama orang tua dan teman sebaya adalah bagian penting dalam perkembangan otak anak. Bermain adalah dasar mempelajari keterampilan kehidupan serta mampu mengurangi stres.

"Bermain bukan hal yang sembarangan. Dengan bermain, struktur otak anak akan berkembang," demikian pernyataan studi yang dirilis AAP dilansir dari CBS News.

AAP dan The Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan lama bermain anak-anak selama satu jam per hari. Anak-anak sebaiknya diarahkan pada aktivitas fisik yang merangsang kreativitas.

Michael Yogman selaku ketua tim peneliti menyatakan anggapan bahwa anak yang banyak bermain akan nakal sama sekali tidak benar.

"Bermain sangat menunjang perkembangan otak termasuk membentuk struktur dan fungsinya. Keterampilan eksekutif, kemampuan mengerjakan tugas, kemampuan menyelesaikan masalah, itu semua diperoleh dari bermain," papar Michael.

Penelitian menemukan waktu bermain anak semakin berkurang dalam 15 tahun terakhir. Sebaliknya, waktu bercengkerama dengan gawai kian meningkat. Selain itu akibat tekanan akademis yang terus meningkat, 30 persen anak-anak TK tidak pernah bermain keluar rumah.

Padahal, dengan bermain anak-anak akan terhindar dari stres. Bermain  juga membantu anak mempelajari ketrampilan emosional. Demikian diungkapkan kontributor CBS dokter Tara Narula.

Bermain merangsang anak berpikir kreatif dan inovatif. Tipe bermain yang disarankan adalah permainan yang melibatkan anak secara aktif dan membuat mereka bereksplorasi.

"Bermainlah dengan gembira dan spontan, tidak perlu ada tujuan-tujuan tertentu," imbuh Tara. Tak perlu membelikan mainan yang mahal untuk anak-anak. Kita dapat memanfaatkan barang-barang di rumah seperti sendok kayu atau kotak sebagai alat bermain. Jangan lupa ajak mereka mengenal alam dan kesenian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement