Rabu 12 Sep 2018 08:31 WIB

Warga Lapas Bentuk Edukasi Melek Alquran

Ini merupakan wujud kesadaran akan pentingnya membaca Alquran.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Sejumlah warga binaan membaca Alquran di Rumah Tahanan (Rutan).
Foto: Aloysius Jarot Nugroho/Antara
Sejumlah warga binaan membaca Alquran di Rumah Tahanan (Rutan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan tahanan beragama Islam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) melaksanakan kegiatan doa bersama dan deklarasi "Hapus Buta Huruf Alquran". Acara ini guna menyambut Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah yang jatuh pada Selasa (11/9) lalu.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan PAS Sri Puguh Budi Utami mengatakan kegiatan ini dapat dikatakan sebagai resolusi awal memulai catatan pahala di awal Tahun Baru Islam ini. “Dengan niat tulus dan ikhlas, kita semua berharap menjadi insan Illahi yang lebih baik dan bertakwa,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id.

Deklarasi "Hapus Buta Huruf Alquran" merupakan wujud kesadaran akan pentingnya membaca Alquran. Selain itu, edukasi melek huruf Alquran yang menjadi bagian dalam deklarasi tersebut juga merupakan pelaksanaan program pembinaan kepribadian dalam bentuk pendidikan spritual sekaligus pendidikan intelektual yang diwajibkan bagi WBP beragama Islam.

“Alquran akan menuntun pada pemahaman isi Alquran yang kita yakini sebagai panduan kebaikan untuk menuju surga Illahi. Alquran adalah pedomaan yang akan menuntun Warga Binaan Pemasyarakatan dalam menyadari kesalahan, serta menjadi manusia yang berakhlak baik, sebagaimana tujuan dari Sistem Pemasyarakatan,” ungkap Utami.

Dalam deklarasi yang dilakukan oleh seluruh WBP beragama Islam tersebut, para WBP bertekad untuk belajar membaca, menulis dan memahami Alquran, menjalankan seluruh kewajiban ibadah agama Islam dengan baik dan benar serta mengikuti seluruh program pembinaan dengan baik sesuai aturan yang berlaku.

Selain deklarasi tersebut, acara juga dirangkaikan dengan doa bersama, penyerahan Alquran kepada WBP serta tausiyah tentang iqro dan fadhilah membaca Alquran. “Mari kita bermunajat kepada Sang Pencipta untuk negeri kita tercinta khususnya bagi Pemasyarakatan agar dapat melewati permasalahan dan tantangan, juga agar Revitalisasi Pemasyarakatan dapat segera terwujud dan menjadi solusi nyata bagi permasalahan utama Pemasyarakatan,” harap Utami.

Sementara itu, Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi, Harun Sulianto, menambahkan kegiatan hari ini diharapkan dapat menjadi bekal keimanan hingga saatnya warga binaan kembali masyarakat. Bukan hanya tentang pendidikan keagamaan, tetapi juga mengasah tingkat intelektual WBP dengan mampu membaca Alquran dengan baik dan benar.

Adapun kegiatan doa bersama dan deklarasi hapus buta huruf Alquran yang dilaksanakan tersebut merupakan wujud Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) untuk terus berkomitmen mendukung program Nawacita. Yakni dalam hal meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, melakukan revolusi karakter bangsa, memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui berbagai program pembinaan bagi WBP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement