Ahad 05 Jan 2020 15:20 WIB

Anies: Pengelolaan Sungai antar Provinsi Tugas PUPR

Anies menyebut pengelolaan antisipasi banjir pemprov hanya di wilayah DKI Jakarta

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto: Republika/Flori Sidebang
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, terkait pengelolaan sungai antar provinsi untuk mengantisipasi banjir di Ibu Kota merupakan kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Anies menyebut, pihaknya hanya bertanggungjawab di wilayah DKI Jakarta.

"Kami bertanggungjawab di wilayah DKI Jakarta. Begitu sampai ke pengelolaan sungai antar provinsi, maka itu dikelola kementerian PUPR," kata Anies saat ditemui di Kelurahan Makassar, Jakarta Timur, Ahad (5/1).

Baca Juga

Anies menuturkan, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah berkonsentrasi untuk melakukan perbaikan pasca banjir berjalan dengan cepat. Selain itu, kata dia, pihaknya juga mencari solusi jangka pendek untuk mengantisipasi curah hujan yang intensif selama sepekan ke depan.

"Sekarang konsentrasi kita adalah pengamanan, pengamanan jangka pendek dengan semua sumberdaya yang ada, dengan semua fasilitas yang ada, dengan sistem yang ada. Baru sesudah ini bicara jangka panjang tentang perbaikan," papar Anies.

Anies mengungkapkan, salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan secara maksimal pompa air yang sudah ada. Tercatat ada 478 pompa air yang tersebar di 176 titik di wilayah Jakarta. Selain itu, sambung dia, sebanyak 122 unit pompa mobile juga disiagakan di wilayah Jakarta.

Anies memastikan seluruh pompa air berfungsi secara baik sehingga mampu menampung dan mengalirkan air selama musim hujan."Semuanya (pompa air) berfungsi Insya Allah. Ketika hujan lebat tanggal 31 Desember dan 1 Januari, maka semua rumah pompa itu berfungsi, semua dikerjakan," ungkap Anies.

"Karena itu alhamdulillah, 85 persen wilayah Jakarta aman. Ada 15 persen yang terdampak dan 15 persen itu ada di bawah 1 persen yang ketinggian airnya di atas 1,5 meter. Artinya secara sistem, kesiapan kita alhamdulillah baik," sambung dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan yang mengguyur sejak hari terakhir tahun 2019 atau Selasa (31/12) sore kemarin, membuat sejumlah wilayah di Jabodetabek dilanda banjir pada hari pertama tahun 2020 atau Rabu (1/1).

Hampir seluruh kawasan Ibu Kota dari utara hingga selatan tidak luput dari banjir. Mulai dari jalan raya, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, rumah sakit, hingga pool taksi pun tidak luput genangan air. Salah satu wilayah yang terendam banjir adalah Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement