Selasa 01 Sep 2020 16:50 WIB

Rashford Luncurkan Kampanye Akhiri Kelaparan Anak di Inggris

Rashford memperingatkan efek menghancurkan kekurangan nutrisi anak.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Israr Itah
 Marcus Rashford
Foto: PA-EFE/Peter Powell
Marcus Rashford

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penyerang Manchester United (MU) Marcus Rashford mengkampanyekan voucher makan sekolah gratis untuk diberikan pada siswa di Inggris. Dia menjadi ujung tombak satuan tugas dalam mengentaskan kemiskinan pangan anak. Dalam kampanyenya, Rashford memperingatkan efek menghancurkan kekurangan nutrisi anak pada stabilitas negara.

Rashford bekerja sama dengan industri makanan untuk menjelaskan masalah kemiskinan makanan anak di Inggris. Dia berbicara pengalamannya sendiri ketika menggunakan skema kupon makanan saat masih kecil dulu.

Baca Juga

Bersama berbagai perusahaan, Rashford mendirikan Satuan Tugas Kemiskinan Makanan Anak. Selama enam pekan ke depan, anggota gugus tugas akan mendedikasikan platform mereka untuk berbagi cerita berbagai pihak yang terdampak kerawanan pangan anak di Inggris. 

Dilansir dari laman Independent, Selasa (1/9), Rashford menyampaikan dalam suratnya ke anggota parlemen Inggris. Di mana dia memiliki tiga tujuan untuk menggunakan dana dari anggaran Kementerian Keuangan Inggris yang akan dialokasikan tanpa penundaan. 

Tujuan pertamanya adalah perluasan pembagian makanan sekolah gratis untuk setiap anak dari sebuah rumah tangga dengan Kredit Universal atau yang setara. Dengan tambahan mencapai 1,5 juta anak usia 7 sampai 16 tahun.

Tujuan kedua adalah perluasan penyediaan tunjangan liburan (makanan dan kegiatan) untuk mendukung semua anak mendapat makanan sekolah gratis. Tambahannya mencapai 1,1 juta anak.

Tujuan terakhirnya adalah meningkatkan nilai voucher Healthy Start menjadi 4,25 pound (sekitar Rp 82 ribu) tiap pekan, dari angka awal 3,10 pound (Rp 60 ribu). Dia pun ingin memperluas kesemua yang memiliki Kredit Universal atau yang setara dengan tambahan mencapai 290 ribu wanita hamil dan anak-anak di bawah usia empat tahun.

"Ketika kita berhenti sejenak, mendengarkan dan merenungkan seperti apa potensi masa depan generasi berikutnya, mudah untuk melihat bahwa jika kita tidak mengambil tindakan cepat, masalah kemiskinan makanan anak akan muncul. Efek yang justru akan menghancurkan stabilitas negara kita," kata Rashford dalam suratnya.

"Anak-anak ini adalah masa depan, di generasi berikutnya dari pegawai NHS, polisi, pesepak bola, dan politisi seperti kita," lanjutnya. 

Rashford mengenang pengalamannya sendiri dengan menceritakan bahwa ibunya menangis sampai tertidur. Ibunya bekerja dengan shift 14 jam dan tidak yakin bagaimana dia akan memenuhi kebutuhan keluarganya.

Dia berkata telah duduk dengan orang tua yang telah menangis lega karena meletakkan makanan di piring anak-anak mereka. Menurutnya, itu jadi hal yang tidak perlu dikhawatirkan pada musim panas ini.

"Saya berbicara dengan sebuah keluarga yang sedang tidur di satu kasur di lantai. Alasannya, seperti yang dilakukan orang tua yang baik, mereka tidak punya pilihan selain menjual setiap barang berharga yang mereka miliki untuk menaruh makanan di atas meja untuk anak-anak mereka," katanya.

Menurut dia, bantuan ini makin dibutuhkan akibat pandemi Covid-19. Sebab terdapat pemutungan hubungan kerja dan dampak penyebaran penyakit. 

"Ini realitas sebenarnya dari Inggris pada 2020," kata Rashford.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement