Rabu 08 Sep 2021 22:36 WIB

Sudan Panggil Dubes Ethiopia Soal Penemuan Jasad di Sungai

Puluhan jasad itu diidentifikasi sebagai warga Ethiopia di daerah Wad al Hulaywah.

Red: Teguh Firmansyah
 Pemandangan umum kamp pengungsi Umm Rakouba yang saat ini menampung orang-orang Tigray yang melarikan diri dari konflik di wilayah Tigray Ethiopia, di Qadarif, Sudan timur, Kamis, 26 November 2020. Perdana menteri Ethiopia mengatakan Kamis bahwa tentara telah diperintahkan untuk melanjutkan. ibu kota daerah Tigray yang diperangi setelah ultimatum 72 jamnya berakhir agar para pemimpin Tigray menyerah, dan dia memperingatkan setengah juta penduduk kota untuk tetap di dalam rumah dan melucuti senjata.
Foto: AP/Nariman El-Mofty
Pemandangan umum kamp pengungsi Umm Rakouba yang saat ini menampung orang-orang Tigray yang melarikan diri dari konflik di wilayah Tigray Ethiopia, di Qadarif, Sudan timur, Kamis, 26 November 2020. Perdana menteri Ethiopia mengatakan Kamis bahwa tentara telah diperintahkan untuk melanjutkan. ibu kota daerah Tigray yang diperangi setelah ultimatum 72 jamnya berakhir agar para pemimpin Tigray menyerah, dan dia memperingatkan setengah juta penduduk kota untuk tetap di dalam rumah dan melucuti senjata.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM  -- Sudan memanggil duta besar Ethiopia untuk Khartoum buat menginformasikan bahwa 29 jasad yang ditemukan di pinggiran sungai perbatasan adalah warga Ethiopia dari kelompok etnik Tigray. Demikian disampaikan  Kementerian Luar Negeri Sudan.

Melalui pernyataan pada Selasa malam pihaknya mengatakan bahwa duta besar dipanggil pada 30 Agustus dan diberitahu bahwa jasad itu ditemukan antara 26 Juli-8 Agustus di Sungai Setit sisi Sudan, yang dikenal di Ethiopia sebagai Tekeze.

Baca Juga

"Puluhan jasad itu diidentifikasi sebagai warga Ethiopia di daerah Wad al Hulaywah, Sudan timur," katanya.

Dalam pernyataan itu tidak disebutkan jumlah orang yang meninggal. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ethiopia Dina Mufti tidak langsung menanggapi permintaan berkomentar.

Sungai itu menjadi garis perbatasan de facto saat ini antara wilayah kekuasaan pemberontakTigray dan wilayah kekuasaan pasukan Amhara yang bersekutu dengan pemerintah federal Ethiopia. Sungai itu juga menjadi titik yang memisahkan Sudan dan Ethiopia.

Ketegangan antara Sudan dan Ethiopia kian memanas akibat limpahan konflik di kawasan Tigray, Ethiopia utara dan pembangunan PLTA raksasa di sungai Nil Biru oleh Ethiopia.

Puluhan ribu pengungsi melarikan diri ke Sudan timur dan telah terjadi konflik militer di sebuah area lahan pertanian yang diperebutkan di sepanjang perbatasan antara Sudan dan Ethiopia.

Otoritas Sudan pada Minggu mengatakan bahwa mereka berhasil menyita pengiriman senjata yang tiba melalui jalur udara dari Ethiopia lantaran diduga dimanfaatkan untuk "kejahatan melawan negara".Kementerian Dalam Negeri Sudan pada Senin mengatakan bahwa pengiriman itu ternyata bagian dari impor kargo legal dari produsen senjata berlisensi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement