OLEH PRIYANTONO OEMAR
Pada 1930-an, selama Ramadhan, sekolah pribumi libur sebulan penuh, tapi untuk yang lainnya hanya libur dua hari. Kantor-kantor dan toko-toko selama dua hari itu tutup. Rumah tangga keluarga Eropa juga meliburkan pembantunya. Itu karena pemerintah kolonial menetapkan dua hari Lebaran sebagai hari libur. Selama dua hari libur Lebaran...