Selasa 24 May 2022 09:06 WIB

Partitur Politik: Memahami Manuver Terbaca dan Tersembunyi

Seluruh fenomena politik internal sekarang harus dipahami dengan konsep non music

Rep: Muhammad Subarkah/ Red: Partner
.
.

Grup Jazz
Grup Jazz

Oleh: Ridwan Saidi, Politisi Senior, Sejarawan, dan Budayawan Betawi.

Grup jazz hampir tak ada bermain dengan partitur. Dari interlude saja sudah improvisasi.

Simphoni memang partituran, tapi itu dulu. Sekarang solisten orchestra sudah mulai bermain tanpa partitur, wilayah improvisasi sekali-sekali dimasuki juga.

Memahami fenomena politik dengan disiplin ratio, itu konsep partitur dalam politik.

Pernyataan Ketua MPR Bambang Susatyo 18 April 2022 bahwa negara dalam keadaan krisis di atas krisis, juga pernyataan-pernyataan Ketua DPD LaNyala dan Menko Mahfud yang kecam pemerintah dengan intensitas tinggi, ketiganya masih dalam disiplin partitur.

Bagaimana memahami Megawati yang sebelum lebaran tak ada kabar, sesudah lebaran hadiri pelantikan Presiden Korea Selatan lalu bincang empat mata dengan Presiden Korsel. Kembali ke Tanah Air lagi-lagi tak berkabar. Tak ada pula kabar Jokowi bertemu Megawati silaturahimi Idul Fitri.

Kalau ini dipahami dengan konsep partitur politik bakal mentok. Karena fenomena ini beyond the poitics. Tak pula bisa pakai sistem lotre buntut, tebak-tebakan: Mega kecewa kali. Memang lotre buntut musim di sementara pemerhati politik.

Luhut juga jarang tampak, bahkan pengumuman lepas pembungkus mulut penangkal kopat kopit bukan disampaikan Luhut.

Kabinet pun tak terdengar beritanya kalau bersidang. Kebijakan disampaikan mondeling (lisan). Sekarang kita tak boleh jual ini barang. Minggu depannya ke luar lagi ma'lumat bi lisani (mondeling): Em sori (l'm sorry), barang yang minggu lalu tak boleh dijual, sekarang boleh lagi.

Seluruh fenomena politik internal sekarang harus dipahami dengan konsep non music. Karena yang dimainkan bukan music.

Tetapi fenomena yang muncul dari pentas beyond the existing ruler itu music berkualitas, termasuk fenomena Mega, kaya dengan improvisasi hingga sulit diketahui lagu apa. Song theme terbenam dalam presentasi non partitur.

Fly me to the moon

And let me play among the stars. RSaidi

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَيَسْتَفْتُوْنَكَ فِى النِّسَاۤءِۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِيْهِنَّ ۙوَمَا يُتْلٰى عَلَيْكُمْ فِى الْكِتٰبِ فِيْ يَتٰمَى النِّسَاۤءِ الّٰتِيْ لَا تُؤْتُوْنَهُنَّ مَا كُتِبَ لَهُنَّ وَتَرْغَبُوْنَ اَنْ تَنْكِحُوْهُنَّ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الْوِلْدَانِۙ وَاَنْ تَقُوْمُوْا لِلْيَتٰمٰى بِالْقِسْطِ ۗوَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِهٖ عَلِيْمًا
Dan mereka meminta fatwa kepadamu tentang perempuan. Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang mereka, dan apa yang dibacakan kepadamu dalam Al-Qur'an (juga memfatwakan) tentang para perempuan yatim yang tidak kamu berikan sesuatu (maskawin) yang ditetapkan untuk mereka, sedang kamu ingin menikahi mereka dan (tentang) anak-anak yang masih dipandang lemah. Dan (Allah menyuruh kamu) agar mengurus anak-anak yatim secara adil. Dan kebajikan apa pun yang kamu kerjakan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.”

(QS. An-Nisa' ayat 127)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement