Senin 08 Aug 2022 12:43 WIB

In Picture: Kerajinan Pohon Panjat Pinang

.. .

Rep: Putra M Akbar / Red: Mohamad Amin Madani

Pedagang menyelesaikan kerajinan pohon panjat pinang di Manggarai, Jakarta, Senin (8/8/2022). Menurut pedagang kerajinan pohon panjat pinang yang dijual dengan harga Rp 750.000 sampai Rp 1.500.000, untuk lomba perayaan hari ulang tahun kemerdekaan HUT RI tersebut baru kembali produksi setelah dua tahun berhenti akibat pandemi Covid-19. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pedagang menyelesaikan kerajinan pohon panjat pinang di Manggarai, Jakarta, Senin (8/8/2022). Menurut pedagang kerajinan pohon panjat pinang yang dijual dengan harga Rp 750.000 sampai Rp 1.500.000, untuk lomba perayaan hari ulang tahun kemerdekaan HUT RI tersebut baru kembali produksi setelah dua tahun berhenti akibat pandemi Covid-19. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pedagang menyelesaikan kerajinan pohon panjat pinang di Manggarai, Jakarta, Senin (8/8/2022). Menurut pedagang kerajinan pohon panjat pinang yang dijual dengan harga Rp 750.000 sampai Rp 1.500.000, untuk lomba perayaan hari ulang tahun kemerdekaan HUT RI tersebut baru kembali produksi setelah dua tahun berhenti akibat pandemi Covid-19. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pedagang menyelesaikan kerajinan pohon panjat pinang di Manggarai, Jakarta, Senin (8/8/2022). Menurut pedagang kerajinan pohon panjat pinang yang dijual dengan harga Rp 750.000 sampai Rp 1.500.000, untuk lomba perayaan hari ulang tahun kemerdekaan HUT RI tersebut baru kembali produksi setelah dua tahun berhenti akibat pandemi Covid-19. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pedagang menyelesaikan kerajinan pohon panjat pinang di Manggarai, Jakarta, Senin (8/8/2022). Menurut pedagang kerajinan pohon panjat pinang yang dijual dengan harga Rp 750.000 sampai Rp 1.500.000, untuk lomba perayaan hari ulang tahun kemerdekaan HUT RI tersebut baru kembali produksi setelah dua tahun berhenti akibat pandemi Covid-19. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pedagang menyelesaikan kerajinan pohon panjat pinang di Manggarai, Jakarta, Senin (8/8/2022). Menurut pedagang kerajinan pohon panjat pinang yang dijual dengan harga Rp 750.000 sampai Rp 1.500.000, untuk lomba perayaan hari ulang tahun kemerdekaan HUT RI tersebut baru kembali produksi setelah dua tahun berhenti akibat pandemi Covid-19. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pedagang menyelesaikan kerajinan pohon panjat pinang di Manggarai, Jakarta, Senin (8/8/2022). Menurut pedagang kerajinan pohon panjat pinang yang dijual dengan harga Rp 750.000 sampai Rp 1.500.000, untuk lomba perayaan hari ulang tahun kemerdekaan HUT RI tersebut baru kembali produksi setelah dua tahun berhenti akibat pandemi Covid-19. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pedagang menyelesaikan kerajinan pohon panjat pinang di Manggarai, Jakarta, Senin (8/8/2022). Menurut pedagang kerajinan pohon panjat pinang yang dijual dengan harga Rp 750.000 sampai Rp 1.500.000, untuk lomba perayaan hari ulang tahun kemerdekaan HUT RI tersebut baru kembali produksi setelah dua tahun berhenti akibat pandemi Covid-19. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pedagang menyelesaikan kerajinan pohon panjat pinang di Manggarai, Jakarta, Senin (8/8/2022). Menurut pedagang kerajinan pohon panjat pinang yang dijual dengan harga Rp 750.000 sampai Rp 1.500.000, untuk lomba perayaan hari ulang tahun kemerdekaan HUT RI tersebut baru kembali produksi setelah dua tahun berhenti akibat pandemi Covid-19. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - -  Pedagang menyelesaikan kerajinan pohon panjat pinang di Manggarai, Jakarta, Senin (8/8/2022).

Menurut pedagang kerajinan pohon panjat pinang yang dijual dengan harga Rp 750.000 sampai Rp 1.500.000, untuk lomba perayaan hari ulang tahun kemerdekaan HUT RI tersebut baru kembali produksi setelah dua tahun berhenti akibat pandemi Covid-19. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement