MUI: Diperlukan Revitalisasi Pendidikan Pancasila  

Red: Fernan Rahadi

Ilustrasi Pancasila dan Agama
Ilustrasi Pancasila dan Agama | Foto: Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini Indonesia dengan ideologi Pancasila yang oleh kelompok neo-Khawarij dianggap kurang syar’i atau bahkan kafir dan thagut. Padahal sejatinya Pancasila tersebut adalah tiruan dari pembentukan negara Madinah yang dibangun Rasulullah. Sejatinya, Pancasila dibangun berdasarkan ruh agama yang berdasarkan hukum Allah yang tertera dalam Alquran.

Sekretaris Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (BPET MUI)  Dr M Najih Arromadloni berpendapat, guna meruntuhkan bangunan logika yang dibangun dari sisa fosil pemikiran Khawarij.  Tentunya dibutuhkan upaya revitalisasi kembali  pendidikan tentang Pancasila, terkait tudingan bahwa Indonesia merupakan negara kafir dan taghut karena berazaskan Pancasila bukan Islam.

"Kita perlu merevitalisasi kembali pendidikan tentang Pancasila, kesadaran tentang kebinekaan, Karena sebetulnya kalau kita berpegang teguh pada nilai-nilai itu yang tentu sudah sejalan dengan nilai-nilai agama," ujar Najih dalam siaran pers, Selasa (23/8/2022).

Dirinya melanjutkan, dengan upaya revitalisasi pendidikan Pancasila menurut dia dapat meneguhkan nilai-nilai Pancasila di masyarakat.  "Karena sebetulnya kalau kita berpegang teguh pada nilai-nilai itu yang tentu nilainya tersebut juga sudah sejalan dengan nilai-nilai agama," jelas Sekjen Ikatan Alumni Suriah (Syam) Indonesia ini.

Sehingga pria yang juga praktisi Pesantren ini berharap, ke depannya agar tidak lagi muncul narasi konfrontasi antara agama dengan Pancasila maupun nasionalisme yang juga menyebut Indonesia sebagai negara thagut dan mengharamkan semangat nasionalsme serta cinta tanah air. 

"Oleh karena itu kemerdekaan yang sejati adalah pada saat kita bisa menerapkan atau mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan berbangsa dan bermasyarakat sehari harinya. Sehingga tidak boleh ada lagi yang mengatakan bahwa Pancasila itu tidak sesuai dengan syariat Islam," tutur pria yang akrab disapa Gus Najih ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


MUI Jabar Minta Pemerintah Bertindak Tegas Soal LGBT

MUI Tulungagung Minta Pemkab-Polres Serius Tangani Perjudian Online   

Kebhinekaan Sebagai Ciri Kemerdekaan Indonesia

Soal Legalisasi Sesama Jenis di Singapura, PDPAB MUI: Jangan Rusak Tatanan Hidup Berbangsa

Sejumlah Negara ASEAN Legalkan LGBT, Persis: Indonesia tak Boleh Ikutan

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark