Jumat 28 Oct 2022 21:29 WIB

Tiga Faktor Ini Membuat Laba Bersih Bank bjb Syariah Capai Rp 59,40 Miliar

Kinerja bisnis bank bjb syariah terus tumbuh positif hingga triwulan III 2022.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
PT Bank Jabar Banten Syariah (bank bjb syariah) berhasil mencatatkan kinerja bisnis yang melesat. Yakni, dengan meraih laba bersih Rp 59,40 miliar hingga Triwulan III tahun 2022 berkat kolaborasi dan inovasi
Foto: istimewa
PT Bank Jabar Banten Syariah (bank bjb syariah) berhasil mencatatkan kinerja bisnis yang melesat. Yakni, dengan meraih laba bersih Rp 59,40 miliar hingga Triwulan III tahun 2022 berkat kolaborasi dan inovasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR---PT Bank Jabar Banten Syariah (bank bjb syariah) berhasil mencatatkan kinerja bisnis yang melesat. Yakni, dengan meraih laba bersih Rp 59,40 miliar hingga Triwulan III tahun 2022 berkat kolaborasi dan inovasi. 

Menurut Direktur utama bank bjb syariah Adang Ahmad Kunandar, pihaknya merasa bersyukur karena kinerja bisnis bank bjb syariah terus tumbuh positif hingga triwulan III 2022. Hal ini berkat kerja keras seluruh insan bank bjb syariah dan kepercayaan dari para nasabah serta tidak lepas juga berkat dukungan penuh dari bank bjb. 

Baca Juga

"Bank bjb syariah berhasil mencetak laba bersih Rp 59,40 miliar dengan pertumbuhan kenaikan lebih dari 2 kali lipat atau 115 persen secara year on year (yoy)," ujar Adang dalam Media Gathering bank bjb syariah "Sinergi dan Kolaborasi Tebarkan Maslahah" di Bogor, Kamis Malam (27/10)

Adang mengatakan, terdapat 3 faktor dominan yang saling menopang. Sehingga bank bjb syariah dapat mengukir kinerja positif hingga 30 September 2022. Pertama, struktur biaya dana. Kedua, pembiayaan tumbuh impresif, bersamaan dengan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang baik. Ketiga, bank bjb syariah beroperasi dengan lebih efisien sehingga BOPO berhasil ditekan. 

Menurutnya, pembiayaan yang disalurkan bank bjb syariah mencapai Rp7,30 triliun per September 2022 atau tumbuh 18,15 persen (yoy). Secara rinci, pembiayaan produktif bank bjb syariah Triwulan III 2022 meningkat di atas 30 persen dan pembiayaan konsumtif naik sebesar 13 persen. 

DPK bank bjb syariah mencapai Rp 8,5 triliun per September 2022 juga melonjak hingga 25,5 persen (yoy) senilai Rp1,7 triliun. Kenaikan DPK menunjukan 3 hal yakni tingkat kepercayaan semakin baik dari nasabah yang mengamanahkan dananya untuk dikelola bank bjb syariah, likuiditas bank bjb syariah mencukupi untuk menopang rencana bisnis ke depan, kolaborasi dan sinergi.  Selain itu, bank bjb syariah mengembangkan fitur-fitur dan Mobile Maslahah. Sehingga, mampu meningkatkan dana murah. 

Bank bjb syariah juga, kata dia, berhasil membukukan pendapatan setelah bagi hasil (Net Imbalan) Rp404,9 miliar atau melonjak 20 persen dari sebelumnya Rp 336,4 miliar. Non Performing Financing (NPF) nett berhasil ditekan dari 2,19 persen menjadi 1,74 persen, sedangkan NPF gross juga membaik dari 4,27 persen menjadi 3,19 persen. 

BOPO bank bjb syariah berhasil ditekan dari 89,81 persen menjadi 87,30 persen. Sementara aset tumbuh 20,49 persen menjadi Rp11,15 triliun, dan Rasio kecukupan modal (CAR) berada di level 22,44 persen.

"Pencapaian bank bjb syariah sampai dengan September 2022 sungguh luar biasa. bank bjb syariah berhasil meningkatkan perfomance di semua lini, baik dari sisi top line maupun bottom line. Semoga performance positif ini tetap berlanjut di masa-masa yang akan datang," papar Adang. 

Kinerja sehat bank bjb syariah, kata dia, akan menopang aspirasi ke depan. Pencapaian ini juga meningkatkan optimisme bank bjb syariah untuk memulai rangkaian beberapa aksi korporasi. Di antaranya penerbitan Sukuk untuk memperkuat ekspansi bisnis bank, baik organik maupun anorganik.  "Serta untuk persiapan transformasi perusahaan menuju keterbukaan public serta meperluas cakupan sinergi dan kolaborasi," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement