Jumat 18 Nov 2022 17:05 WIB

Alokasi Beasiswa PMDSU Meningkat Dua Kali Lipat pada 2023

PMDSU merupakan program beasiswa sarjana unggul untuk mempercepat pendidikan doktor.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek akan kembali menyelenggarakan program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU).
Foto: Republika/mgrol100
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek akan kembali menyelenggarakan program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek akan kembali menyelenggarakan program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Tahun depan, alokasi beasiswa PMDSU bertambah dua kali lipat tahun ini.

"Tahun depan Ditjen Diktiristek mendapat alokasi beasiswa PMDSU dua kali lipat dari saat ini sebanyak 300 penerima," kata Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek, Mohammad Sofwan Effendi, Jumat (18/11/2022).

Baca Juga

PMDSU merupakan program beasiswa bagi sarjana unggul untuk melakukan percepatan pendidikan menjadi lulusan doktor dalam waktu empat tahun. Mereka akan dibimbing oleh promotor andal, baik berdasarkan rekam jejak penelitian maupun pendidikan. Hingga kini, peserta PMDSU telah memasuki angkatan keenam (batch VI).

Sofwan menjelaskan, Indonesia harus bangkit dengan beasiswa supaya rasio antara penduduk dengan yang berkualifikasi S-2 dan S-3 semakin sedikit. Dia menyebutkan Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek menjadi satu-satunya lembaga yang bisa menyelenggarakan doktor dalam empat tahun.

"Empat tahun lulus doktor maka akan cepat mencapai 2035 dengan kondisi SDM yang unggul. Hal tersebut merupakan keuntungan bagi Indonesia dengan dihuni anak-anak pintar dan cerdas yang siap berkontribusi di berbagai bidang," ujar Sofwan.

Sofwan berharap para penerima beasiswa PMDSU memiliki kecerdasan otak dan intelektual, serta karakter dan integritas yang baik. Dengan demikian, mereka dapat berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia di bidang yang mereka sukai.

Pelaksana tugas Sekretaris Ditjen Diktiristek Kemendibudristek, Tjitjik Srie Tjahjandarie, menyampaikan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2024, jumlah SDM bergelar doktor di Indonesia harus sampai pada angka 20 persen. Namun, kata dia, sampai saat ini capaian masih sekitar 16 persen dan harus mengejar empat persen untuk mencapai target.

"Karena itu, pada tahun ini kita membahas dengan Bappenas dan juga DJA (Direktorat Jenderal Anggaran) untuk tahun 2023 nanti Direktorat Sumber Daya dipaksa untuk dapat menargetkan jumlah awardee baru sebesar 300 penerima beasiswa, yang sebelumnya hanya sekitar 150 penerima," kata dia.

Tjitjik menambahkan Bappenas memberikan amanat dan mandatm salah satunya akselerasi untuk bisa memenuhi target RPJM melalui PMDSU. Sebab, jelas dia, apabila melalui program doktor reguler waktu yang dibutuhkan minimal tujuh tahun.

"Dengan adanya program PMDSU ini diharapkan kita dapat mencetak doktor dalam waktu empat tahun. Sehingga saya berharap melalui kegiatan anjangsana ini sebagai bentuk program saling men-trigger satu dengan yang lain untuk selesai on-time atau tepat waktu,” kata Tjitjik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement