Ditunggu, Solusi Macet Ala Jokowi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bicara Jakarta tidak lepas dari persoalan macet diberbagai ruas jalan. Jumlah kendaraan dinilai warga kian meningkat, menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan.
Ray (30), seorang karyawan swasta mengungkapkan, "Sekarang tanpa DP (Dont Payment) pun kita sudah bisa memiliki sepeda motor."
Bukan saja sepeda motor, berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya, jumlah penjualan mobil di Jakarta memang mengalami peningkatan sebanyak 11% pada tahun 2012.
Sejak Januari hingga April 2012, kendaraan yang sesaki jalan di Ibu Kota sudah mencapai 13.346.802. Dengan perincian, motor 9.861.451 unit, mobil 2.541.351 unit, mobil beban 581.290 unit, dan bus 363.710 unit.
Ditlantas melaporkan, prediksi pertumbuhan kendaraan diperkirakan akan mencapai sekitar 10 hingga 12 persen per tahun.
Jumlah kendaraan tentunya tidak sendiri menjadi penyebab macet di Jakarta, faktor lain juga dipicu oleh pengendara yang tidak disiplin dijalan, baik itu angkutan umum dan kendaraan pribadi.
Oleh sebab itu, warga meminta pada gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, segera menjalankan beberapa solusinya terkait atasi macet di Jakarta sebelum ia menjabat sebagai gubernur.
Adapun solusi yang dipaparkan yakni, memaksimalkan fungsi dan peranan TMC (Traffict Management Center), terkait pemanfaatan kamera CCTV (Closed Circuit Television), peninggian separator jalur busway setinggi 30 cm, perihal perbaikan marka jalan, usulan penambahan volume jalan, serta jika ada pembangunan gedung baru atau mal, aspek lalu lintas juga harus diperhatikan agar tidak menimbulkan kemacetan.
Rizal (33), karyawan, berpendapat, agar Jokowi senantiasa terus berkoordinasi dengan aparat yang bertugas dalam memantau kondisi jalan Ibu Kota.
Videographer: Muda Saleh