'Hadiah untuk Mualaf'
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apapun bisa dijadikan medium dakwah. Salah satunya adalah lagu. Medium ini selanjutnya dimanfaatkan Alisya Fianne penggiat dakwah di kalangan mualaf untuk memperkuat syiar Islam yang telah dirintisnya.
"Mengapa lagu, saya pikir ini merupakan yang berbeda. Belum ada mualaf yang berdakwah lewat lagu," kata dia saat berbincang dengan ROL, belum lama ini.
Ada enam lagu yang diciptakan wakil ketua Paguyuban Mualaf Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) ini. Keenam lagu itu mewakili semangat dan introspeksi Fianne atas kehidupan yang dijalaninya. Satu lagu yang merepresentasikan kedua hal tersebut adalah 'Ketika Aku Memilih.
Lagu ini diciptakanya ketika ia terbangun malam hari. Selepas tahajud, ia coba menarik inspirasi selepas menghadap sang Khalik lalu ia tuangkan ke dalam bait lagu. Prosesnya sederhana. Tak butuh waktu lama bagi Ketua Gerakan Al-Isya Nurul Baqi ini menyelesaikan lagu ciptaanya itu. "Karena dari hati, ya jadinya cepat," kata dia.
Untuk lagu 'Ketika Aku Memilih', lagu ini dibawakan oleh Ressa Herlambang. Selesai produksi, lagu-lagi ini nantinya akan didistribusikan kepada para mualaf dan majelis taklim yang kebetulan berada dalam kordinasi Yayasan Al-Isya Nurulbaqi . "Rencananya memang, seluruh Indonesia bisa terjangkau lagu ini. Kalau memungkinkan ya internasional, Insya Allah," kata Fianne.
Ke depannya, hasil penjualan lagu karya Fianne akan dialokasikan bagi pembinaan mualaf, termasuk rumah singgah khusus kalangan mualaf. Rumah singgah itu berlokasi di Cirendeu, Tangsel. "Lagu ini hadiah bagi para mualaf yang akhirnya telah menentukan pilihannya," kata dia.
Footage : DOK. ROL