Prabowo Ungkap Kepemimpinan Gus Dur: Membawa Islam dalam Bingkai Moderasi

Kepemimpinan Gus Dur menginspirasi pembangunan.

Antara/Maulana Surya
Warga memasang poster bergambar Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Rep: Muhyiddin Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Presiden RI Keempat, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) merupakan sosok pemimpin patut diteladani, khususnya dalam menciptakan kesejukan dalam beragama.

Baca Juga


"Salah satu kepemimpinan Gus Dur yang patut kita teladani adalah komitmen beliau untuk mewakili Islam dalam moderasi, dalam kesejukan, dalam perdamaian," ujar Prabowo saat berpidato dalam acara Resepsi Harlah NU ke-102

Selain itu, menurut dia, ada suatu hal yang unik di zaman Gus Dur. Karena ketika ada kaum minoritas yang diancam, justru NU lah yang tampil menjaga.

"Saya pun waktu saya menjadi Ketum Gerindra saya inget contoh Gus Dur waktu ada peristiwa beberapa gereja, vihara diancam mau di bom, saya pun perintahkan Gerindra untuk menjaga gereja dan vihara-vihara tersebut," ucap dia.

Karena itu, menurut dia, pemimpin harus berani seperti Gus Dur. Walaupun kala itu Gus Dur tidak banyak dikenal, tapi berani dalam membela kaum minoritas yang tertindas.

"Sekarang pun kita harus berani. Saya ajak semua rekan-rekan saya kita harus berani, berani mengoreksi diri, berani membangun suatu pemerintahan ke depan pemerintah yang bebas dari penyelewengan dan korupsi, itu tekad kami," kata Prabowo.

 

Prabowo mengetahui bahwa ada perlawanan, tapi dia yakin bahwa apa yang diperjuangkannya adalah untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Karena itu, Prabowo tidak akan ragu-ragu bertindak jika ada penyelewengan.

"100 hari pertama ya saya sudah beri peringatan berkali-kali. Sekarang siapa yang bandel, siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih saya akan tindak," jelas dia.

Dia pun berharap ada kesadaran seluruh aparat dan seluruh institusi untuk segera membersihkan diri dari penyelewengan dan korupsi.

"Bersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan! Dan, saya ingatkan semua aparat kesetiaanmu adalah pada rakyat dan bangsa Indonesia. Kalau kau tidak setia, kalau kau menghalangi, saya akan tindak," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler