Dari Konflik Ukraina ke Urusan Piala Dunia

Reuters/Vasily Fedosenko
Demonstran antipemerintah Ukraina melemparkan ban menghadapi polisi antikerusuhan di Independence Square, Kiev, Rabu (19/2).
Red: Didi Purwadi

Oleh : Abdullah Sammy

Dua musuh lama, Amerika Serikat dan Rusia, kembali dilanda ketegangan hubungan diplomatik. Persoalan politik di Ukraina jadi alasannya.



Rusia ngotot mendukung presiden terguling Ukraina, Presiden Viktor Yanukovych. Sebaliknya, Amerika ada di belakang kubu opoisisi yang kini menguasai pemerintahan sementara di negeri Andriy Shevchenko itu.

Ternyata, perseteruan Rusia dan Amerika merembet hingga ke sepak bola. Ini setelah dua senator Amerika mengeluarkan usulan agar FIFA membatalkan pelaksanaan Piala Dunia 2018 yang akan dihelat di Rusia.

Tak cukup sampai di situ, kedua senator Partai Republik Amerika juga mendesak FIFA mencoret keanggotaan Rusia. Seperti dilansir Goal, senator Mark Kirk dan Dan Coats sudah mengirim surat ke Presiden FIFA Joseph "Sepp" Blatter.

Dalam suratnya, kedua senator menulis,“Rusia mencampuri urusan dalam negeri Ukraina yang merupakan anggota FIFA.”

Mereka menilai prinsip respect (menghormati) yang didengungkan FIFA sudah tak diindahkan 'Negeri Beruang Merah'. Karena itu, mereka menilai Rusia sudah tidak mengindahi prinsip fundamental FIFA dan hukum internasional.

Keduanya pun meminta Rusia tak diperkenankan tampil di Piala Dunia 2014 Brasil. Dalam suratnya, keduanya merujuk artikel ketiga dalam statuta FIFA. Statuta FIFA itu yang jadi argumentasi Kirk dan Coates untuk meminta FIFA membatalkan keikutsertaan Rusia di Piala Dunia 2014 dan 2018.

Statuta itu berbunyi, “Diskriminasi kepada negara manapun, perorangan, atau kelompok karena faktor seperti ras atau agama dilarang keras, karenanya dapat dihukum sanksi atau  pencoretan.”

Statuta itu pun pernah memakan korban Yugoslavia yang akhirnya dicoret FIFA dari kompetisi Piala Eropa 1992 dan Piala Dunia 1994. Merujuk Yugoslavia, kedua senator AS meminta FIFA menerapkan standar serupa pada Rusia.

Belum jelas reaksi FIFA atas permintaan politikus Amerika itu. Satu hal yang jelas, permintaan mencoret Rusia dari Piala Dunia akan membuat tensi antardua negara “musuh abadi” itu akan semakin tinggi.

Namun, ketimbang berperang komentar atau perang militer, jadi jauh lebih baik jika kedua negara “berkelahi” di lapangan sepak bola. Dan kabar baiknya, AS dan Rusia sangat mungkin bertemu pada babak 16 besar Piala Dunia Brasil.

Ini tak terlepas kenyataan bahwa Amerika menghuni Grup G bersama Jerman, Portugal, dan Ghana. Sedangkan, Rusia menghuni Grup H bersama Aljazair, Belgia, dan Korea Selatan.

Siapa pun pemenang Grup G akan berjumpa runner up Grup H. Pun halnya juara Grup H akan bertemu runner up Grup G pada babak 16 besar. Tak bisa dibayangkan tensi yang tercipta bila kedua negara bertemu di babak 16 besar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler