Brasil Siap Amankan Protes Selama Piala Dunia

AP Photo/Hassan Ammar
Stadion Maracana, Brasil, dilihat dari kejauhan.
Rep: c56 Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, BRASIL -- Setelah terpilihnya Brasil sebagai tuan rumah piala dunia 2014, aksi kerusuhan untuk menentang sampai saat ini masih bermunculan, meski tidak dalam jumlah yang besar. Guna mengantisipasi aksi protes yang akan membludak, pemerintah setempat siap menurunkan polisi dan pasukan militer untuk mengamankan pagelaran empat tahunan ini.

Pemerintah Brasil meyakini bahwa protes  kecil masih akan dilancarkan masyarakat yang tidak ingin Brasil menghelat Piala Dunia. Pemerintah juga  menakutkan aksi ini akan membesar seperti bulan Juni tahun 2013 ketika Piala Konfederasi.

“Pihak keamanan telah dilatih untuk menangani kerusuhan. Mereka juga dilengkapi dengan senjata non-mematikan jika itu dibutuhkan seperti gas air mata, dan peluru karet,” ungkap Menteri Kehakiman José Eduardo Cardozo, Jumat (23/5) waktu setempat.

Perkataan ini diperkuat oleh  Menteri Pertahanan, Celso Amorim. Dia menjelaskan, keberadaan pasukan bersenjata memang diadakan untuk berjaga-jaga. Bila mereka terpaksa harus mengangkat senjata, alat-alat mereka pun tidak mematikan, dan hanya membuat jera.

Para pengunjuk rasa memprotes perhelatan Piala Dunia karena dianggap hanya menghabiskan uang negara. Mereka berasumsi, pajak yang dibayarkan kepada negara tidak digunakan sebaik mungkin untuk memperbaiki fasilitas umum maupun meningkatkan taraf hidup warga Brasil. Malahan digunakan untuk membangun stadion dan keperluan lain terkait Piala Dunia. Padahal masyarakat Brasil masih membutuhkan segala manfaat dari uang negara ketimbang mengadakan Piala Dunia.

Presiden Dilam Rousseff bertekad untuk menjaga keamanan warga Brasil dan wisatawan yang datang menikmati pagelaran Piala Dunia. Untuk melakukan pengamanan ini, pemerintah Brasil telah menganggarkan dana sebesar Rp9,8 triliun. Serta akan mengerahkan 100 ribu polisi dan 57 ribu tentara untuk menjaga stadion, bandara , hotel dan perbatasan .

Turnamen ini akan dimainkan di 12 kota Brasil antara 12 Juni-13 Juli dan ditonton oleh miliaran pemirsa TV di seluruh dunia. Sebanyak 600 ribu penggemar asing diprediksi melakukan perjalanan ke Brasil untuk melihat tim mereka bermain.


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler