Swiss Yakin Mampu 'Bicara' di Brasil

Reuters/Nacho Doce
Timnas Swiss
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Perjalanan Swiss menuju Piala Dunia 2014 Brasil tidak mudah. Pelayaran mereka menuju putaran final Piala Dunia 2014 tidak terlalu mulus dengan adanya beberapa kemunduran di sepanjang laganya.

Anak asuhan pelatih Ottmar Hitzfeld harus bekerja keras untuk lolos kualifikasi ke Grup E Piala Dunia 2014 dengan bermain imbang skor kaca mata dengan Siprus. Swiss baru mampu unggul atas Siprus pada pertandingan kedua dengan kemenangan 1-0.

Pada pertandingan berikutnya, Swiss kembali gagal meraih poin sempurna dengan bermain imbang 4-4 atas Islandia. Padahal dalam laga itu, Swiss sempat unggul 4-1 lebih dulu.

Kepercayaan diri tim nasional Swiss baru datang saat berlaga melawan Norwegia dan Albania. Pada laga itu, Swiss berturut-turut unggul masing-masing 2-0 dan 2-1 sebelum akhirnya kembali mencuri angka 1-0 dalam pertandingan melawan Slovenia.

Berdasarkan catatan FIFA, Swiss lolos ke putaran final Piala Dunia sembilan kali hingga sekarang. Itu dimulai tahun 1934, lalu 1938, 1950, 1954, 1962, 1966, 1994, 2006 dan 2010.

Pada tahun 1934, 1938 dan 1954, Swiss mampu masuk ke perempat final. Sejak itu mereka hanya dua kali ke 16 besar (1994 dan 2006), tapi gagal lolos dari fase grup tiga kali.

Swiss punya pemain dengan kualitas tidak diragukan. Ada kiper Diego Benaglio yang merebut gelar juara Jerman pada 2009 bersama VfL Wolfsburg.


Kombinasi pengalaman pemain seperti Tranquillo Barnetta, Gokhan Inler, dan Philippe Senderos, serta talenta muda Xherdan Shaqiri, Fabian Schar, Granit Xhaka, dan Valentin Stocker, membuat Swiss punya kemampuan untuk "berbicara" di Brasil.


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler