Profil: Meniti Kebanggaan lewat Sepak Bola
REPUBLIKA.CO.ID, SARAJEVO -- Pada dua dekade lalu, jika menyebut nama Bosnia-Herzegovina, maka yang langsung terbayang adalah kekejaman perang saudara yang menimpa salah satu negara pecahan Yugoslavia tersebut.
Sejak mengumumkan kemerdekaan dari Yugoslavia pada 1992, negara dengan mayoritas penduduk muslim tersebut terus dibekap perang saudara hampir selama tiga tahun. Tragedi pembantaian muslim Srebrenica pada 1995 menjadi salah satu tragedi kemanusiaan terbesar yang terjadi di Eropa selama dekade 1990an.
Tidak kurang upaya masyarakat Bosnia dan Hervegovina untuk bisa melupakan sejarah kelam itu dan kembali mendapatkan kebanggaan atas identitas mereka sebagai etnis terbesar di kawasan Balkan tersebut, salah satunya lewat sepak bola.
Kesempatan ini pun akhirnya datang di edisi terbaru Piala Dunia. Untuk pertama kali, Bosnia-Herzegovina lolos ke putaran final Piala Dunia usai gagal di dua kesempatan untuk tampil di turnamen resmi, babak kualifikasi Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012.
''Negara ini telah terpecah belah, baik oleh kekuatan politik ataupun kekuatan ekonomi. Tapi, bermain di Brasil jelas akan membantu kami untuk bangkit di dua aspek tersebut. Keberhasilan tim ini membuat kami kembali bersatu,'' kata pelatih Bosnia-Herzegovina, Safet Susic, kepada World Soccer.
Keberhasilan melangkah ke Brasil 2014 itu pun dilakukan dengan sangat apik. Meski berstatus debutan, tapi bukan berarti Bosnia-Herzegovina hanya bermodal keberuntungan. Bahkan, Bosnia-Herzegovina mampu mencatatkan diri sebagai tim dengan tingkat produktivitas terbaik keempat di babak kualifikasi zona Eropa dengan torehan 30 gol dari 10 laga.
Hanya kebobolan enam gol, Edin Dzeko dan kawan-kawan langsung lolos ke Brasil 2014 lantaran mengakhiri Grup G dengan keunggulan jumlah selisih gol hingga lebih dari 16 poin dari Yunani yang berada di tempat kedua.
Berdasar dari penampilan impresif di babak penyisihan, wajar rasanya ada nada optimisme terkait kiprah mereka di ajang Piala Dunia. Susic bahkan merasa target melaju ke babak 16 besar di Brasil 2014 bukan sesuatu yang berlebihan.
Kuncinya, mereka harus bisa melewati hadangan salah satu favorit juara, Argentina, pada laga pembuka Grup F di Stadion Maracana, Rio De Janiero, Ahad (15/6) mendatang. Jika bisa tampil apik di laga pembuka, maka segalanya dapat lebih mudah buat Edin Dzeko dan kawan-kawan. Selain bersama Argentina, Bosnia dan Herzegovina bergabung bersama juara Afrika, Nigeria, dan raksasa Asia, Iran.
''Bisa mengawali Piala Dunia di Stadion Maracana pada laga pembuka adalah awal yang sangat baik dan prestasi yang membanggakan buat semua orang Bosnia. Target kami adalah bisa lolos ke putaran kedua,'' tutur penyerang Manchester City, Edin Dzeko, kepada Complete Sports.
''Kami telah mempelajari kekuatan tim di grup kami, jelas Argentina adalah tim terberat. Jika mampu tampil apik melawan mereka, segalanya bisa menjadi mungkin,'' kata Dzeko.