Ini yang Terjadi di Balik Pertandingan-Pertandingan Piala Dunia
REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Sementara Argentina berjuang melawan Bosnia di dalam stadion Maracana, Rio de Janeiro, di luar stadion, polisi juga berjibaku dengan demonstan anti piala dunia, Ahad (15/6). Polisi Brasil menggunakan gas merica untuk mencegah sekitar 200 demonstran mendekati stadion.
''Hei FIFA, kembali lah ke Swiss,'' teriak para demonstran di luar arena pertandingan. Diantara mereka ikut bergabung anggota gerakan Blok Hitam yang terkenal radikal. Mereka mencoba memasuki barikade polisi dan menerobos masuk mengacaukan pertandingan. Hingga polisi harus menggunakan gas merica untuk melemahkan mereka.
Kontributor AFP mengatakan ketegangan meningkat ketika seorang polisi menembakan senjata ke udara dan memaksa demonstran mundur. Demonstran akhirnya melampiaskan kemarahan ke wilayah sekitar dengan merusak bank dan fasilitas lain. Protes lain juga terjadi di kota Porto Alegre.
Polisi berjaga-jaga dengan keamanan berlapis melindungi pertandingan antara Perancis dan Honduras. Tidak ada insiden kekerasan yang dilaporkan. Sementara di kota Brasilia, 300 demonstran protes di dekat stadion yang digunakan untuk Swiss dan Ekuador bertanding.
Para demonstran ini menyesalkan anggaran 11 miliar dolar AS yang dihabiskan untuk piala dunia sementara infrastruktur Brasil dibiarkan terbengkalai. Protes terus-terus terjadi di tanah Brasil sejak keputusan konfederasi tahun lalu. Namun dalam beberapa bulan terakhir, frekuensi dan jumlah demonstran dilaporkan telah berkurang.