Catatan Manis Xherdan Shaqiri

AP/Kerstin Joensson
Xherdan Shaqiri
Rep: C71 Red: Citra Listya Rini

REPUBLIKA.CO.ID, MANAUS -- Xherdan Shaqiri akhirnya menjawab harapan besar publik Swiss dengan mencetak hat-trick fenomenal pada laga pamungkas Grup E di Piala Dunia 2014 melawan Honduras di Manaus, Kamis (26/6) dinihari WIB.


Pesepak bola yang baru berusia 22 tahun itu sukses memborong tiga gol kemenangan Swiss sekaligus mengantar negaranya lolos ke babak perdelapan final. Pelatih Ottmar Hitzfeld memuji penampilan Shaqiri yang luar biasa.

"Ia menunjukkan kemampuan sesungguhnya hari ini (Kamis). Kami memberikan selamat untuknya karena telah mencetak tiga gol," kata Hitzfeld seperti dikutip Goal.

Penantian panjang pendukung Swiss terhadap pemain kelahiran Kosovo itu terjawab sudah. Maklum saja, nama Shaqiri sudah mencuat sejak ia menjalani debut internasional pada 2010 di umur 18 tahun dan langsung menyabet gelar Pemain Terbaik Swiss setahun setelahnya.

Sejak saat itu, Shaqiri terus menunjukkan performa menawan termasuk ketika ia menyumbang hat-trick ke gawang Bulgaria dalam kualifikasi Piala Eropa 2012. Memulai karier junior di klub lokas Swiss, FC Basel pada 2007.

Dua tahun berselang, Shaqiri melanjutkan karirnya di skuat utama. Kisah Shaqiri pun berjalan mulus. Ia langsung menjuarai Liga Super Swiss di musim 2009/2010 dan terus berlanjut hingga musim 2011/2012. Tak hanya itu, Shaqiri juga menyumbang dua trofi dari Piala Swiss pada 2010 dan 2012. Bakat Shaqiri tercium hingga ke Jerman.

Klub besar Bayern Muenchen pun langsung meminang bakat hebat Swiss ini untuk bergabung bersama nama-nama besar lain seperti Bastian Schweinsteiger, Thomas Mueller, dan Franck Ribery. Di tanah Jerman, Shaqiri pun mengulang kesuksesan seperti di Swiss.

Gelar juara Liga Champions Eropa, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia antar klub membuat rekor Shaqiri semakin manis. Shaqiri pun menjadi pemain Swiss dengan raihan gelar terbanyak. Akan tetapi, roda kehidupan ternyata sungguh berputar.

Musim 2013/2014, Shaqiri kesulitan menembus skuat utama Bayern Muenchen karena cedera otot. Muenchen yang penuh dengan stok bintang di lini tengah juga mempersulit Shaqiri membuktikan keahliannya mengolah si kulit bundar. Menuju Piala Dunia 2014 di Brasil, kekhawatiran muncul bahwa Shaqiri tak bisa menunjukkan potensinya.

Namun, kesabaran Shaqiri akhirnya membuahkan hasil setelah mencetak hat-trick ke-50 sepanjang Piala Dunia. "Saya mengabaikan semua kritik. Saya ingin menunjukkan kami bisa bermain sepakbola dan itu yang kami tunjukkan," kata Shaqiri seperti dikutip Reuters

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler