Jumatan di Al Nur, 'Absensi' Wartawan Indonesia
REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Lebih dari 30 wartawan asal Indonesia melakukan tugas liputan langsung Piala Dunia 2014 Brasil. Sangat jarang ke-30 wartawan itu berjumpa satu sama lain karena mereka menyebar di 12 kota yang menjadi lokasi pertandingan selama turnamen sepak bola empat tahunan itu digelar.
Namun, ada satu lokasi yang bisa disebut sebagai tempat 'absensi' wartawan Indonesia di Brasil, yakni Masjid Al Nur di kawasan Tijuca Rio de Janeiro. Di masjid ini, wartawan Indonesia yang beragama Islam tiap Jumat berkumpul untuk melaksanakan shalat Jumat.
Selain Al Nur merupakan satu-satunya masjid di kota Rio de Janeiro--beda dengan kota Sao Paulo yang memiliki empat masjid--para wartawan Indonesia sebagian besar menjadikan kota ini sebagai basecamp selama liputan. Banyak di antara wartawan itu yang melakukan liputan di luar Rio de Janeiro, misalnya ke Sao Paulo, Belo Horizonte, dan Brasilia, pulang-balik untuk kembali ke Rio de Janeiro.
Karena itulah, setiap Jumat para wartawan Muslim Indonesia 'mangkal' di Rio de Janeiro. Seperti saat shalat Jumat (27/6), sekitar 15 wartawan Indonesia termasuk Republika berkumpul di masjid mungil itu.
Setelah shalat Jumat, 'absensi' pun dimulai. "Si ini lagi di Brasilia, si itu masih di Sao Paulo, anak media ini sudah balik ke Jakarta, si anu besok berangkat ke Porto Alegre."
Itulah antara lain isi pembicaraan para wartawan itu. ''Suasana kumpul yang dilanjutkan makan siang bersama di lantai dua masjid membuat kami sejenak melupakan penatnya liputan di Brasil dan rasa kangen kembali ke rumah,'' ujar wartawan Republika Online, Endro Yuwanto, dalam laporan dari Rio de Janeiro.