Menanti Strategi La Albiceleste
REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Cedera Angel Di Maria tentu membuat pusing pelatih Argentina, Alejandro Sabella. Kehilangan ini begitu berat karena hanya Di Maria yang mampu menjadi kreator serang alternatif La Albiceleste jika sang kapten, Lionel Messi, mendapat kawalan ketat dari lawan.
Jelang laga semifinal Argentina melawan Belanda di Arena de Sao Paulo, Sao Paulo, pada Kamis (10/7) pukul 03.00 WIB, Sabella perlu mencari kombinasi serangan yang tepat.
Dokter tim Nasional Argentina, Daniel Martinez, menyatakan Di Maria menderita cedera tingkat satu yang sekaligus menghapus kemungkinan pemain Real Madrid itu tampil di semifinal. Meskipun begitu, Martinez mengaku akan terus mengevaluasi kondisi Di Maria hari demi hari.
Realita hidup mungkin tak terlalu kejam untuk Sabella. Usai mendapat kabar cedera Di Maria, berita baik hadir dari kesembuhan striker Sergio Aguero.
"Sergio (Aguero) sudah berlatih tiga kali. Ia siap untuk bermain," kata Martinez seperti dikutip Reuters.
Penyerang Mancester City itu melewatkan dua pertandingan karena cedera otot di partai terakhir kualifikasi Grup F melawan Nigeria. Dengan kabar kesembuhannya, minimal penyerang yang terkenal dengan kecepatan itu bisa tampil meski jadi pemain pengganti.
Kembalinya insting mencetak gol Gonzalo Higuain juga menjadi penawar luka Argentina. Satu-satunya gol Higuain di Piala Dunia kali ini sekaligus menjadi gol kemenangan Argentina atas Belgia dalam partai perempat final.
Kembalinya ketajaman Higuain membuat posisinya tak goyah sebagai ujung tombak wakil Amerika Selatan itu. Sabella kemungkinan akan memasang trisula Higuain, Messi, dan Aguero di ujung penyerangan mereka. Sedangkan di tengah trio Mascherano, Lavezzi, dan Biglia di lini kedua.
Para pendukung Messi dan kawan-kawan kerap berkumpul di kamp latihan Argentina dengan menunjukkan pesan-pesan penyemangat. Atmosfir yang tampak dari skuat cukup positif. Terlihat para pemain sesekali tertawa dan bercanda dengan Sabella ketika sedang berlatih.
"Pasukan ini sangat bahagia kecuali untuk masalah Angel (Di Maria). Kami harap ia bisa segera sembuh," kata gelandang bertahan Argentina, Javier Mascherano.
Pemain berusia 30 tahun itu menilai Argentina sudah berkembang ketika melawan Belgia dengan menerapkan strategi yang lebih cerdik. Ia menilai Argentina mampu memanfaatkan jarak dengan baik.
Selain itu, Argentina juga lebih sabar menunggu momen yang tepat untuk mengirim umpan. Pemain Barcelona itu pun yakin timnya bisa mengulangi kesuksesan itu kala melawan Belanda nanti.
Penantian 24 tahun Argentina menuju babak semifinal akan semakin indah jika mampu menembus partai final yang begitu mereka idamkan.
Puluhan ribu fans Argentina telah melewati batas negara, menyeberang ke Brasil untuk mendukung tim kesayangan mereka di tanah rival bebuyutan. Kesuksesan meraih gelar juara dunia ketiga tentu akan menjadi kado yang manis untuk mereka.