Komisi X DPR Dorong Pengembangan Destinasi Wisata Religi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi X DPR RI mendorong Kementerian Pariwisata pada 2016 mengembangkan program destinasi wisata religi, kata Ketua rombongan Komisi X DPR RI Abdul Haris dalam kunjungan kerja spesifik di Candi Borobudur, belum lama ini.
Ia mengatakan Jawa Tengah merupakan salah satu tujuan wisata di Indonesia yang memiliki daya tarik wisata yang beraneka ragam.
Salah satu daya tarik wisata budaya yang banyak dikenal di Jateng adalah situs-situs purbakala seperti Candi Borobudur dan juga candi lain seperti Candi Prambanan dan Ratu Boko.
"Bahkan hampir semua candi-candi besar yang terkenal di Indonesia terletak di Jateng," katanya.
Selain itu, Jateng juga terkenal dengan wisata peninggalan kejayaan kerajaan Islam berupa bangunan keraton, masjid, serta makam-makam raja.
"Potensi ini hendaknya dimanfaatkan Pemprov Jateng untuk mengembangkan potensi wisata religi," katanya.
Ia menuturkan Komisi X sebagai komisi yang antara lain membidangi pariwisata memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kebijakan pemerintah, antara lain mengenai kebijakan pembangunan kepariwisataan khususnya program pengembangan destinasi wisata, termasuk di dalamnya wisata reluigi.
Ia mengatakan dalam APBN Perubahan 2015 Kementerian Pariwisata mendapatkan pagu anggaran Rp 2,472 triliun, sedangkan pada RAPBN 2016 mendapatkan alokasi pagu sementara sebesar Rp 5,643 triliun.
Kenaikan anggaran tersebut, katanya akan digunakan oleh Kementerian Pariwiasata untuk program promosi pariwisata untuk mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara dari 10 juta orang tahun 2015 menjadi 12 juta orang tahun 2016.
Kemudian jumlah penerimaan devisa dari Rp 155 triliun tahun 2015 menjadi Rp 172 triliun pada 2016 dan jumlah perjalanan wisatawan nusantara dari 255 juta orang tahun 2015 menjadi 260 juta orang pada 2016.