Netanyahu Pertimbangkan Cabut Hak Warga Palestina di Yerusalem Timur

AP
Ribuan demonstran pro-Palestina meneriakkan slogan anti-Israel, dalam aksi solidaritas untuk Palestina di jalan-jalan Casablanca, Maroko, Minggu 25 Oktober 2015.
Rep: Casilda Amilah Red: Sadly Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang mempertimbangkan pencabutan sebagian tunjangan dan hak melakukan perjalanan bagi orang Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur sebagai tanggapan atas gelombang kekerasan berkelanjutan antara orang Palestina dan pasukan keamanan Israel.


Dilansir VOA indonesia, pejabat-pejabat Israel hari Senin (26/10) mengatakan, Netanyahu telah memerintahkan pengkajian ulang kebijakan yang memberi tunjangan sosial Israel bagi orang Palestina di Yerusalem Timur dan mengizinkan mereka bergerak bebas di Israel, hak-hak yang tidak dimiliki orang Palestina yang tinggal di Tepi Barat yang diduduki.

Dalam bentrokan yang dimulai bulan lalu di Yerusalem, 10 orang Israel tewas, umumnya akibat penikaman, dan 51 orang Palestina ditembak mati pasukan keamanan Israel, termasuk 30 orang yang diidentifikasi Israel sebagai penyerang.

 

 

Video Editor: Casilda Amilah

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler